Sukses

Harga Emas Melonjak Menyusul Keputusan The Fed Tak Naikkan Suku Bunga

Harga emas melonjak pada perdagangan Rabu dan mencapai level tertinggi sepanjang hari.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas melonjak pada perdagangan Rabu (Kamis waktu Jakarta) dan mencapai level tertinggi sepanjang hari setelah keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed).

Dikutip dari CNBC, Kamis (18/3/2021), harga emas di pasar spot naik 0,75 persen menjadi USD 1.744. Sedangkan harga emas berjangka AS juga naik 0,8 persen menjadi USD 1.745.

The Federal Reserve pada hari Rabu dengan tajam meningkatkan ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi tetapi mengindikasikan bahwa tidak ada kenaikan suku bunga yang diharapkan hingga tahun 2023 meskipun prospek membaik dan tahun ini beralih ke inflasi yang lebih tinggi.

Harga emas berada di bawah tekanan di tahun ini karena lonjakan imbal hasil Treasury AS 10-tahun membebani komoditas non-imbal hasil.

"Dari sudut pandang teknis, kenaikan harga emas yang jelas di atas USD 1.740 akan membuka ruang untuk keuntungan lebih lanjut, sementara penurunan di bawah USD 1.700 akan menunjukkan kelemahan," kata Kepala Analis ActivTrades, Carlo Alberto De Casa.

Selain harga emas, harga perak naik 1,3 persen menjadi USD 26,30 per ounce. Palladium berjangka turun sedikit dan platinum berjangka naik hampir 3 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Harga Emas Antam Stabil pada 17 Maret 2021, Simak Daftarnya

PT Aneka Tambang Tbk (Antam) selama ini menjadi produsen emas di Indonesia. Adapun harga emas Antam yang dibeli masyarakat tercatat tak bergerak di Rp 927 ribu per gram, pada Rabu (17/3/2021) ini.

Sementara harga emas Antam buyback juga tetap di Rp 801 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 801 ribu per gram.

Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram. Hingga pukul 08.36 WIB, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia.

Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.

Sementara harga emas Antam bercorak batik dengan ukuran 10 gram ditetapkan Rp 9.620.000, dan ukuran 20 gram dijual Rp 18.600.000.

Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).

Daftar Harga Emas Antam:

* Pecahan 0,5 gram Rp 513.500

* Pecahan 1 gram Rp 927.000

* Pecahan 2 gram Rp 1.794.000

* Pecahan 3 gram Rp 2.666.000

* Pecahan 5 gram Rp 4.410.000

* Pecahan 10 gram Rp 8.765.000

* Pecahan 25 gram Rp 21.787.000

* Pecahan 50 gram Rp 43.495.000

* Pecahan 100 gram Rp 86.912.000

* Pecahan 250 gram Rp 217.015.000

* Pecahan 500 gram Rp 433.820.000

* Pecahan 1.000 gram Rp 867.600.000.

3 dari 3 halaman

Harga Emas Tertekan Menanti Kepastian Kebijakan The Fed

Harga emas melemah pada hari Selasa, tertekan oleh kenaikan dolar, karena investor menunggu isyarat kebijakan dari pertemuan dua hari Federal Reserve AS.

Dikutip dari CNBC, Rabu (17/3/2021), Harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD 1.729,21 per ounce. Emas berjangka AS turun 0,1 persen menjadi USD 1.727,20.

"Harga emas seharusnya menemukan dasar tetapi risiko besar adalah The Fed, dan jika Fed tidak menekan kembali pasar obligasi, Anda dapat melihat panic selling satu hari (dalam emas)," kata Edward Moya, senior market. analis di OANDA.

Pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal AS berakhir pada Rabu.

Bank sentral diperkirakan akan mengulangi janjinya untuk mempertahankan suku bunga mendekati nol sampai perekonomian mencapai lapangan kerja penuh.

Dolar naik 0,1 persen, meningkatkan biaya memegang emas dalam mata uang lain. Emas bisa naik dengan imbal hasil Treasury AS dalam beberapa bulan ke depan, karena pergerakan mendekati 2 persen dalam imbal hasil dapat menggagalkan pembelian pasar saham tanpa henti dan mengembalikan daya tarik emas sebagai safe haven, Moya menambahkan.

Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi, imbal hasil Treasury AS yang lebih tinggi telah menumpulkan daya tarik emas non-interest bearing.

“Prospek teknis jangka pendek sangat bearish dan itu mengundang pedagang profesional untuk mempersingkat pasar (harga emas). Ini bisa membutuhkan semacam percikan geopolitik untuk mengubah pasar ini,” kata analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.