Sukses

Petrokimia Gresik Ajak Petani Tak Bergantung pada Pupuk Subsidi

Petrokimia Gresik menjalankan program pendampingan pertanian Agro Solution untuk meningkatkan produktifitas pertanian.

Liputan6.com, Jakarta - Petrokimia Gresik menjalankan program pendampingan pertanian Agro Solution untuk meningkatkan produktifitas pertanian, ini ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman bersama mitra perwakilan.

Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih mengatakan, Petrokimia Gresik bersama mitra bakal melakukan pendampingan intensif bagi petani dengan memberikan jaminan pasokan sarana produksi, memfasilitasi akses pendanaan serta pemasaran hasil pertanian dengan melibatkan pemangku kepentingan lainnya seperti dari penyedia permodalan, asuransi pertanian, penyedia agro input dan penyerap produk pertanian.

"Tujuan program Agro Solution ini adalah peningkatan produktivitas hasil pertanian, dalam rangka mendongkrak kesejahteraan petani melalui pendampingan komprehensif dari hulu hingga hilir," kata Signs, di Jakarta, Sabtu (6/2/2021).

Digna mengungkapkan, dengan adanya program pendampingan pertanian Agro Solution dapat menyelesaikan kendala para petani dalam menjalankan usahanya, seperti rendahnya produktivitas pertanian, harga agro-input seperti pupuk, pestisida, benih dan lainnya yang tidak terjangkau, minimnya akses ke lembaga keuangan, harga jual hasil panen cenderung turun ketika panen raya, belum terlindunginya petani dari risiko gagal panen, infrastruktur yang terbatas, serta kendala lainnya.

"Petrokimia Gresik bertugas dalam penyediaan pupuk berkualitas, penyediaan pestisida, kawalan budidaya, uji tanah oleh Mobil Uji Tanah (MUT), serta kawalan pengendalian HPT (Hama dan Penyakit Tanaman)," ungkap Digna.

Dalam program yang diinisasi oleh Pupuk Indonesia, Petrokimia Gresik mendapatkan amanah pendampingan Agro Solution di tahun 2021 seluas 16.000 hektar (ha) dan penjualan produk pupuk non-subsidi sejumlah 8.000 ton yang terdiri dari 4.800 ton NPK non-subsidi dan 3.200 ton Urea non-subsidi.

Implementasinya, Petrokimia Gresik bekerjasama dengan 47 mitra dengan potensi areal tanam sebesar 25.346 ha atau 158 perse dari target. Sedangkan hingga 28 Februari 2021 luas tanam yang sudah terealisasi sebesar 2.629,86 ha 17 persen.

 

 

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Luas Lahan

Petrokimia Gresik mengawali program ini di lahan seluas 108 hektare di Desa Pringgabaya Utara, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan tanaman jagung pada 9 Januari 2021 lalu.

"Melalui program ini, kita juga mengedukasi petani untuk tidak bergantung pada pupuk subsidi. Pupuk non-subsidi dengan komposisi yang tepat mampu meningkatkan produktivitas sekaligus kesejahteraan petani," tutur Digna.

Adapun 6 (enam) perwakilan mitra yang ikut menandatangani MoU pada kesempatan ini antara lain PT Ijo Sidho Agro (Ngawi), CV Kembar Jaya (Jombang), PT Srikandi Kriya Madani (Bondowoso), CV Sucses Agro Mandiri (Madiun), PT TaniJoy Agriteknologi Nusantara-Fintech (Jakarta), dan PT Murni Sri Jaya (Sragen).

"Agro Solution mengusung konsep usaha pertanian dari hulu hingga hilir, sehingga program ini menguatkan program Solusi Agroindustri, khusunya upaya menjaga kedaulatan pangan nasional di tengah pandemi Covid-19," ujar Digna.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.