Sukses

Wali Kota Bogor: Mayoritas Penerima Habiskan Uang Bansos Tunai dalam 2 Minggu

Mayoritas penerima bansos tunai di Kota Bogor menghabiskan dana bansos tunai hanya dalam waktu dua minggu.

Liputan6.com, Jakarta Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, mayoritas penerima bansos tunai di kotanya menghabiskan dana bansos tunai hanya dalam waktu dua minggu. Ini berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh jajarannya.

"Kita lakukan data survei, eh mayoritas penerima bansos itu habis uangnya dalam waktu dua minggu. Jadi, uangnya abis dalam waktu dua minggu," ungkapnya dalam webinar bertajuk Bansos Sudah Sampai Mana?, Rabu (3/2).

Bima mengatakan, penggunaan dana bansos tertinggi ialah untuk memenuhi kebutuhan konsumsi penerima manfaat. Baru kemudian disusul oleh kebutuhan lainnya, termasuk biaya pendidikan.

"Dana (terbesar) digunakan untuk kepentingan konsumsi. Kita lihat kan mana untuk konsumsi, kemudian untuk pendidikan, untuk tabung dan sebagainya," terangnya.

Oleh karena itu, dia meminta porsi penyaluran bansos tunai dapat lebih ditingkatkan ketimbang sembako. Menyusul bansos tunai lebih fleksibel untuk dicairkan oleh penerima manfaat.

"Jadi, saya kira tunai ini bagus. Karena kita menerima banyak sekali persoalan ketika bansos itu diberikan dalam bentuk barang sembako," tambahnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ibu Hamil dan Anak Sekolah Kini Dapat Bansos Tunai, Cek Besarannya

Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) di 2021. Bansos ditujukan demi membantu masyarakat menghadapi dampak pandemi Covid-19. Ternyata, ibu hamil dan anak sekolah masuk dalam bagian bansos ini.

Mengutip laman resmi kemensos, Kamis (14/1/2021), terdapat 3 bansos yang disalurkan secara serentak di seluruh wilayah Indonesia, mulai 4 Januari 2021.

"Kementerian Sosial mempercepat penyaluran bansos untuk membantu mendorong pemulihan ekonomi nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19," tulis Kemensos melalui akun instagram resminya.

Adapun ketiga bansos tersebut, yakni:

1. Program Keluarga Harapan (PKH)

Program ini disalurkan melalui 4 tahap, yakni pada Januari, April, Juli dan Oktober. Penyaluran dana dilakukan melalui Himpunan Bank Negara, yakni BNI, BRI, Mandiri dan BTN.

Nilai bantuan yang diterima dalam setahun bervariasi, bergantung pada sasaran. Mereka yang mendapatkan yakni:

- Ibu hamil sebesar Rp 3 juta

- Anak usia dini sebesar Rp 3 juta

- Penyandang Disabilitas Berat sebesar Rp 2,4 juta

- Lanjut usaia 70 tahun ke atas Rp 2,4 juta

 

Kemudian Anak sekolah, dengan pembagian:

- SD/MI/Sederajat senilai Rp 900 ribu 

- SMP/Mts/Sederajat senilai Rp 1,5 juta

- SMA/MA/Sederajat senilai Rp 2 juta

3 dari 3 halaman

2 Program Lain

2. Program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BNPT)

Bantuan yang diberikan senilai Rp 200 ribu per bulan per keluarga. Bantuan disalurkan melalui Himpunan Bank Negara, yakni BNI, BRI, Mandiri dan BTN.

Bantuan diberikan untuk periode Januari sampai Desember. Adapun proses pencairan dilakukan melalui e-Warong terdekat.

3. Bantuan Sosial tunai (BST)

Nilai bansos yang diberikan senilai Rp 300 ribu per bulan per keluarga. Dengan target penerima 10 juta yang masuk dalam Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Indonesia.

Bantuan disalurkan melalui PT Pos Indonesia selama 4 bulan dengan periode Januari, Februari, Maret dan April. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.