Sukses

300 Ribu Penerima Kartu Prakerja Terancam Tak Dapat Insentif

Ada 5,9 juta penerima manfaat kartu prakerja dari gelombang pertama hingga 11.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyebutkan, ada 5,9 juta penerima manfaat kartu prakerja dari gelombang pertama hingga 11.

Dari jumlah tersebut, 5,4 juta diantaranya telah melakukan pelatihan. Lalu, dari 5,4 juta penerima yang telah membeli pelatihan, ada 5,1 juta penerima yang telah menyelesaikan pelatihan. Artinya, ada sekitar 300 ribu penerima manfaat yang belum menyelesaikan pelatihan.

Untuk itu, Susiwijono mengimbau para peserta Kartu Prakerja untuk segera menyelesaikan pelatihan pertama supaya mendapatkan insentif yang sudah dijanjikan pemerintah.

“Penerima yang belum selesaikan pelatihan pertama, segera selesaikan pelatihan. Karena kalau belum selesai sebelum 15 Desember, insentif sebesar Rp 2,4 juta tidak dapat diterima,” kata dia dalam Survei BPS: Bicara tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).

Seperti diketahui, penerima kartu prakerja akan memperoleh insentif sebesar Rp 3.550.000 juta per orang selama empat bulan.

Rinciannya adalah bantuan pelatihan sebesar Rp 1.000.000, insentif penuntasan pelatihan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan, dan insentif survei kebekerjaan sebesar Rp 150.000.

Susiwijono menambahkan, pemerintah akan terus melanjutkan Program Kartu Pra Kerja pada 2021 mendatang. Dengan catatan, penerima program pada 2020 tidak akan menjadi penerima pada 2021 demi pemerataan bagi seluruh angkatan kerja.

"Untuk itu saya menghimbau kepada para penerima Kartu Prakerja agar menggunakan saldo bantuan pelatihan semaksimal mungkin,” kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

88,92 Persen Penerima Kartu Prakerja akui Sangat Bermanfaat

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat program kartu prakerja memiliki manfaat bagi penerimanya. Terutama dalam situasi pandemi covid-19.

Hasil survei BPS yang dilakukan melalui metode Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) ini, mengungkapkan setidaknya ada dua manfaat yang diperoleh penerima kartu prakerja.

“Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada di tengah pandemi covid-19 ini, para penerima program kartu prakerja menyatakan bahwa program ini sangat bermanfaat setidaknya karena dua alasan,” ujar Kepala BPS, Kecuk Suhariyanto dalam diskusi daring - Survei BPS Bicara Tentang Kartu Prakerja, Senin (23/11/2020).

Pertama, penerima manfaat merasa bahwa program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja mereka. Hal ini tercermin dari 88,92 persen penerima manfaat yang menyelesaikan pelatihan kartu prakerja mengaku program ini dapat meningkatkan keterampilan kerja.

Kedua, yakni dari sisi insentif. Dalam pemanfaatan dana insentif, Kecuk merincikan sebagian besar atau 81,24 persen mengakui menggunakannya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ada juga yang memilih menabung sebanyak 33,31 persen.

“33 persen itu menyatakan bahwa ditabung. Tampaknya mereka juga mengatasi dampak covid-19 sampai seberapa jauh. Sehingga mereka berhati-hati dan uang insentif ini disimpan baik-baik,” kata Kecuk.

Lalu, disusul kebutuhan untuk modal usaha 23,47 persen, untuk membayar hutang 11,23 persen, dan sisanya 4,76 persen untuk kebutuhan lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Pemerintah membuka Program Kartu Prakerja sejak 2020 untuk membantu masyarakat yang terkena dampak pandemi Covid-19.

    Kartu Prakerja

  • Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.
    Program Kartu Prakerja adalah program pengembangan kompetensi kerja & kewirausahaan berupa bantuan biaya yang ditujukan untuk pencari kerja.

    Prakerja