Sukses

Perlancar Ekspor, Gaikindo Minta Kehadiran Tol Akses Pelabuhan Patimban Dipercepat

Gaikindo meminta kepada pemerintah untuk mempercepat pengadaan akses jalan tol menuju [Pelabuhan Patimban

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi meminta kepada pemerintah untuk mempercepat pengadaan akses jalan tol menuju Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pemerintah sendiri rencananya akan membuka jalan tol menuju Patimban, tapi belum akan selesai dalam waktu dekat.

"Saya ada harapan untuk Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian, kami sangat mengharapkan bahwa jalan tol itu sudah bisa beroperasi penuh," kata Yohannes dalam sesi webinar bersama Liputan6.com, Jumat (20/11/2020).

Permintaan itu diberikannya lantaran pegiat industri kendaraan kini telah menerima banyak permintaan ekspor seperti ke kawasan Timur Tengah. Pengiriman tersebut difasilitasi oleh kapal angkut dengan kapasitas 5.000 unit kendaraan.

"Dan kendaraan-kendaraan sekarang itu kita gendong (dari pabrik) dengan trailer. Satu trailer itu isinya kira-kira sekitar 5 biji. Jadi kalau satu trailer isinya 5 biji, kita mengekspor 5.000 biji, kita perlu 1.000 truk mengangkut kendaraan itu ke Patimban," ungkap Yohannes.

"Kalau jalannya belum masuk jalan tol maka akan sangat lambat sekali. Apalagi kalau jalan tersebut masih jalan bukan tol, dimana kendaraan trailer akan lalu-lalang di situ," dia menegaskan.

Selain itu, ia menilai, lalu lintas non-stop truk trailer pengangkut kendaraan juga berpotensi membuat cemas warga sekitar jika terus dilakukan bukan melewati jalan tol.

"Sehingga kami akan sangat tergantung dari kesiapan jalan tol menuju Patimban. Kalau tidak ada jalan tol akan sangat berat," ujar Yohannes.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan optimisme bahwa Pelabuhan Patimban bisa selesai akhir November ini, untuk kemudian diadakan soft launching pada Desember 2020.

Namun demikian, akses menuju Pelabuhan Patimban saat ini belum tersedia jalan tol yang masih dalam tahap pengerjaan. Menhub Budi memproyeksikan, tol sambungan tersebut baru akan rampung 2 tahun mendatang.

"Sekitar 2 tahun lagi itu ada jalan tol. Tapi dalam waktu dekat ini sudah ada jalan-jalan yang di-improve agar angkutan dari dan ke Patimban ini berjalan dengan baik," tuturnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ekspor Mobil dari Pelabuhan Patimban Ditargetkan Mulai Desember 2020

Pemerintah memproyeksikan Pelabuhan Patimban di Kabupaten Subang, Jawa Barat, bisa mulai digunakan untuk melakukan ekspor/impor dan distribusi otomotif termasuk mobil pada Desember 2020.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, Pelabuhan Patimban direncanakan dapat rampung secara menyeluruh pada 2027. Sehingga bisa mendongkrak kegiatan perekonomian di Jawa Barat dan sekitarnya.

"Kita harapkan industri yg berkembang di Jawa Barat dan Jawa Tengah menggunakan Patimban sebagai pelabuhan utama untuk melakukan ekspor/impor dan distribusi ke seluruh Indonesia. Dan tentu akan dapat membuat perekonomian di jabat berkembang, bahkan secara nasional berikan alternatif bagi ekspor/impor barang," tuturnya dalam webinar bersama Liputan6.com, Senin (16/11/2020).

Menurut dia, lokasi Pelabuhan Patimban strategis untuk mendukung perkembangan sektor industri otomotif yang bertebaran di sekitar Karawang, Jawa Barat. Dengan adanya Patimban, itu akan berikan kemudahan bagi industri otomotif untuk melakukan ekspor/impor.

Secara umum, ia meneruskan, Pelabuhan Patimban diharapkan dapat menyelesaikan sejumlah pekerjaan pada akhir 2020. Termasuk terminal peti kemas dan terminal kendaraan (car terminal).

"Saat ini Patimban akan menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang Insya Allah Desember bisa digunakan. Yaitu peti kemas 35 ha, atau untuk kapasitas 250 ribu TEUs per tahun," jelasnya.

"Dan untuk kendaraan sebesar 25 ha dengan kapasitas mobil 218 ribu CBU," dia menambahkan.

Menteri Budi menyatakan, kondisi ini jelas memberikan suatu pergerakan baru bagi dunia logistik. Secara jarak pengiriman juga akan terpangkas dibanding sebelumnya yang harus jauh-jauh ke Riau.

"Ini tentu harapannya Desember kita gunakan pertama kali untuk car terminal, untuk lakukan ekspor/impor mobil, dan distribusi mobil ke seluruh Indonesia," pungkasnya. 

3 dari 3 halaman

Jalan Akses Pelabuhan Patimban Senilai Rp 1,2 Triliun Siap Dioperasikan

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyelesaikan pembangunan Jalan Akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 8,2 Km.

Pelabuhan Patimban sebagai pelabuhan kontainer merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok yang sudah sangat tinggi. Saat ini pekerjaan jalan akses ke Patimban konstruksinya telah selesai dan siap dioperasikan.

Keberadaan Pelabuhan Patimban yang didukung akses jalan pantai utara (pantura) Pulau Jawa tersebut diharapkan dapat meningkatkan aktivitas ekspor yang bersumber dari kawasan industri di sekitar Cikarang-Cibitung-Karawang hingga Cikampek. Sekaligus memperlancar arus logistik nasional.

Selain itu akan memangkas biaya logistik industri yang banyak berlokasi di Utara Jawa Barat sehingga dapat meningkatkan daya saing kawasan industri di Indonesia dalam konteks regional dan internasional.

Proyek pembangunan Jalan Akses Pelabuhan Patimban ini merupakan tindak lanjut pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan mantan Perdana Menteri Jepang periode 2007-2008 Yusuo Fakuda selaku Ketua Asosiasi Jepang-Indonesia pada beberapa waktu lalu.

"Jalan akses ini merupakan wujud nyata dari kerja sama bilateral Indonesia-Jepang dengan skema pinjaman senilai Rp 1,2 Triliun," kata Menteri Basuki, Rabu (11/11).

Menteri Basuki mengatakan, jalan akses Pelabuhan Patimban dibangun dengan 3 jenis struktur, dimana sebagian besar adalah elevated (jalan layang) diatas persawahan dengan tanah lunak. Ketiga tipe struktur tersebut adalah pile slab sepanjang 5,9 Km, flyover sepanjang 1,6 Km, dan flexible pavement sepanjang 0,7 Km.

Pembangunan jalan akses Pelabuhan Patimban ini dilaksanakan dengan pola Kerja Sama Operasi (KSO) antara Shimizu Corporation dengan PT. PP dan PT. Bangun Cipta Kontraktor dibawah tanggung jawab Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional DKI Jakarta - Jawa Barat.

Selain itu untuk mendukung konektivitas ke Pelabuhan Patimban, Kementerian PUPR juga tengah mempersiapkan pembangunan jalan tol akses ke Pelabuhan Patimban sepanjang 37,05 Km yang menghubungkan ruas tol Cikampek – Palimanan (Cipali) Km 89+475 dengan ruas Pantura.

Sebagai informasi, akses Tol Pelabuhan Patimban ini diprakarsai oleh konsorsium antara PT Jasa Marga dengan kepemilikan sebesar 50 persen, PT Surya Semesta Internusa 25 persen, PT Daya Mulia Turangga 10 persen, dan PT Jasa Sarana 10 persen dengan nilai investasi sebesar Rp. 7,5 triliun. Jalan Tol akses Pelabuhan Patimban tersebut, rencana konstruksinya akan dimulai pada Januari 2022 dan ditargetkan akan beroperasi pada 2024.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.