Sukses

Sederet Langkah Pemerintah Dorong Eksplorasi Cekungan Migas

Indonesia perlu melakukan eksplorasi cekungan minyak dan gas (migas) secara lebih masif.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, Indonesia perlu melakukan eksplorasi cekungan minyak dan gas (migas) secara lebih masif, mengingat kebutuhan migas nasional terus meningkat.

Di sisi lain, cadangan migas Indonesia mampu bertahan 9 tahun saja. Oleh karenanya, pemerintah telah menyiapkan sederet langkah untuk mendukung eksplorasi cekungan migas.

Misalnya, dengan menerbitkan Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga Atas Permen ESDM Nomor 08 Tahun 2017 tentang Kontrak Bagi Hasil Gross Split.

"Peraturan ini memberikan penegasan pemberlakuan bentuk kontrak kerja sama dan fleksibilitas terkait kontrak bagi hasil yaitu cost recovery atau gross split," ujar Arifin dalam tayangan virtual, Senin (16/11/2020).

Lanjut Arifin, pemerintah juga mengajak para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk memanfaatkan dana komitmen pasti dan komitmen kerja pasti dalam melakukan kegiatan eksplorasi.

Kemudian dari sektor mineral dan batu bara (minerba), pemerintah tengah melakukan inventarisasi data minerba dengan membangun sistem database hasil kegiatan eksplorasi nasional dalam aplikasi exploration data warehouse dan exploration monitoring system.

"Serta penggunaan competent person dalam pelaporan hasil eksplorasi dan estimasi sumber daya dan cadangan," lanjutnya.

Arifin menjelaskan, Indonesia masih memiliki stok minyak bumi sebanyak 3,77 miliar barel. Stok gas bumi sebesar 77,3 triliun kaki kubik dan stok batu bara 37,6 miliar ton.

Diperkirakan, cadangan migas Indonesia bisa bertahan untuk 9 tahun saja. Oleh karenanya, eksplorasi masif harus digencarkan mulai dari sekarang. Apalagi, eksplorasinya tidak bisa dilakukan dengan mudah.

"Produksi migas kita hari ini masih menurun karena lapangan migas di Indonesia sudah tua dan belum ditemukannya lagi cadangan minyak besar setelah Blok Cepu, begitu juga di sektor mineral dan batu bara (minerba)," ujarnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penuhi Kebutuhan Nasional, Menteri ESDM Dorong Eksplorasi 68 Cekungan Migas

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah melalui Kementerian ESDM terus mendorong eksplorasi 68 cekungan minyak dan gas (migas) di Indonesia.

Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan migas nasional yang semakin besar dari waktu ke waktu. Menurut Arifin, Indonesia masih memerlukan giant discovery untuk potensi migas khususnya minyak.

"Mengingat konsumsi kita ke depan yang akan jug sangat besar, kita butuh tambahan lebih dari 1 juta barel per hari jadi ini tantangan, bagaimana bisa kita lakukan discovery terhadap 68 potensi cekungan di wilayah Indonesia," ujar Arifin dalam Peluncuran Buku An Introduction Into The Geology of Indonesia oleh Prof. Dr. R.P. Koesoemadinata, Senin (16/11/2020).

Arifin menjelaskan, Indonesia masih memiliki stok minyak bumi sebanyak 3,77 miliar barel. Stok gas bumi sebesar 77,3 triliun kaki kubik dan stok batu bara 37,6 miliar ton.

Diperkirakan, cadangan migas Indonesia bisa bertahan untuk 9 tahun saja. Oleh karenanya, eksplorasi masif harus digencarkan mulai dari sekarang.

Apalagi, eksplorasinya tidak bisa dilakukan dengan mudah.

"Produksi migas kita hari ini masih menurun karena lapangan migas di Indonesia sudah tua dan belum ditemukannya lagi cadangan minyak besar setelah Blok Cepu, begitu juga di sektor mineral dan batu bara (minerba)," ujarnya.

Lebih lanjut, buku introduksi yang diluncurkan oleh Koesoemadinata dinilai akan membantu pemerintah terutama Kementerian ESDM untuk membantu eksplorasi dan pengelolaan sumber energi demi kesejahteraan masyarakat.

"Kami ucapkan selamat dan kami applause sebesar-besarnya, kami sangat mengenal bagaimana pekerja geologi Indonesia dalam melakukan eksplorasi di lapangan, untuk itu semoga buku ini dapat menyediakan perspektif baru bagi ilmu geologi Indonesia," ujar Arifin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.