Sukses

3 Proyek di Tol Pondok Aren–Serpong untuk Cegah Macet dan Banjir

Pada konstruksi penanganan banjir di tol Pondok Aren-Serpong, pengerjaan yang dilakukan meliputi pergantian box culvert menjadi jembatan dan peninggian jalan utama.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai memulai 3 pekerjaan konstruksi di Tol Pondok Aren–Serpong. Pengerjaan ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan dan banjir yang kerap melanda Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, pengerjaan pertama yakni proyek konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang untuk mencegah potensi kecelakaan.

Kedua, konstruksi penanganan banjir Km 8 untuk mencegah terjadinya banjir yang disebabkan adanya persilangan dengan Kali Cibenda. Persilangan ini menyebabkan penyempitan sungai menuju Situ Parigi dan penurunan kapasitas saluran air di bawah jalan tol.

Terakhir, konstruksi tidak sebidang akses on ramp Rawa Buntu pada Jalan Tol Pondok Aren–Serpong untuk menghilangkan pertemuan kendaraan yang keluar dari Tol Pondok Aren–Serpong dan yang akan masuk jalan tol. Selain itu juga untuk mengatasi kemacetan akibat aktivitas penumpang/kendaraan di Stasiun Rawabuntu.

"Kami mendorong kegiatan pembangunan infrastruktur terus berjalan karena merupakan salah satu sektor yang dapat menggerakan perekonomian di masa pandemi Covif–19. Tiga pekerjaan konstruksi di Tol Pondok Aren–Serpong ini bisa menyerap lebih dari 1.000 pekerja," ujar Hedy dalam keterangan tertulis, Kamis (1/10/2020).

Untuk konstruksi tidak sebidang ramp junction Serpong dengan exit ramp Pamulang akan dibangun 3 ramp, yakni Ramp 1 Jakarta–Pamulang sepanjang 1.067 meter, Ramp 2 Kunciran/Cinere–Serpong sepanjang 915 meter, dan Ramp 3 Kunciran/Cinere–Pamulang sepanjang 469 meter.

Pada konstruksi penanganan banjir Km 8 di tol Pondok Aren-Serpong, pengerjaan yang dilakukan meliputi pergantian box culvert 2 sel (2 x 4,5 meter) menjadi jembatan (20 meter) dan peninggian jalan utama (10-200 cm) atau pada elevasi 36 ribu menjadi 38 ribu (untuk elevasi terendah).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dioperasikan 2021

Di samping itu akan dibangun dua polder dengan luas masing-masing 6.020 m2 dan 2.725 m2, serta jalan inspeksi untuk Polder 1 sepanjang 390 meter dan lebar 6 meter. Diharapkan pekerjaan konstruksi ini dapat diselesaikan sesuai target pada kuartal ketiga 2021, dan dioperasikan pada kuartal keempat 2021.

Dalam pekerjaan infrastruktur, Kementerian PUPR menekankan 4 hal. Pertama masalah kualitas di mana spesifikasi harus sesuai dengan kontrak. Kedua, masalah keamanan, diharapkan ada rencana yang jelas dari pelaksana di lapangan agar dapat mencapai zero accident.

Ketiga, masalah kesehatan, diharapkan para pekerja di lapangan bisa disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dan keempat seputar masalah lingkungan, diharapkan ada rencana supaya saat konstruksi berlangsung tidak terjadi banjir baik di tol maupun yang berdampak ke pemukiman masyarakat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini