Sukses

Selain Tenaga Medis, Pekerja Bakal Diprioritaskan dapat Vaksin Covid-19

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut B. Pandjaitan menyatakan, saat ini ketersediaan vaksin Covid-19 menjadi hal yang sangat penting bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam melanjutkan Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) pihaknya terus menggodok teknis pengadaan dan simulasi pelaksanaan vaksinasi massal agar nanti implementasinya bisa terlaksana dengan baik.

"Oleh karena itu, prioritas utama kita saat ini adalah pemantapan dalam logistik, target penerima, serta mekanisme vaksinasi yang akan kita laksanakan,” ujar Luhut saat membuka rapat koordinasi PCPEN, dikutip dari keterangan resmi, Kamis (1/10/2020).

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto hadir memaparkan prioritas dari target penerima vaksin tersebut. Prioritas vaksin Covid-19 akan diberikan kepada garda terdepan yaitu seluruh tenaga medis dan seluruh masyarakat yang bekerja pada fasilitas medis.

"Berikutnya akan diberikan kepada masyarakat dengan kategori high risk, yaitu pekerja pada usia 18-59 tahun. Hingga saat ini, kebutuhan vaksinasi mencapai 320 juta dosis. Dan dengan indeks pemakaian vaksin, maka kita harus bisa menyediakan 352 juta dosis vaksin," jelasnya.

Adapun, penyediaan vaksin ini dilakukan bersama dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian BUMN, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Indonesia terus berdiskusi dengan negara terkait, seperti Tiongkok, Uni Emirate Arab dan Inggris dalam komitmen penyediaan vaksin Covid-19 bagi Indonesia.

"Kami telah berkomunikasi secara rutin dengan Cina, Arab, maupun Inggris dalam penyediaan vaksin bagi Indonesia. Kami juga telah mengatur waktu pertemuan antar negara untuk dapat meninjau lebih lanjut mengenai uji klinis serta produksi vaksin yang nantinya akan dikirim ke Indonesia tersebut," ujarnya.

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kapasitas Penyimpanan Vaksin

Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, saat ini kapasitas penyimpanan dosis vaksin yang dimiliki oleh BUMN baru mencapai 123 juta dosis vaksin.

Untuk itu, Bio Farma dan Kimia Farma bekerja sama untuk meningkatkan kapasitas Cold Chain Equipment Inventory hingga 300 juta dosis vaksin sehingga vaksin hasil kerjasama nanti bisa disimpan di storage yang memadai.

Lalu, supply vaksin Sinopharm dan Sinovac akan didatangkan dari Tiongkok. Kepala BPOM Penny Kusumastuti Lukito menjelaskan, tim teknis dari lembaganya akan melaksanakan kunjungan lapangan untuk melihat lab produksi vaksin serta uji klinis yang telah dilakukan. Dalam kunjungan ini nantinya akan dibahas mengenai sistem pengiriman vaksin serta sertifikasi halal dari vaksin tersebut.

Terkait hal ini, Ketua Satgas Penanganan Covid 19 Doni Monardo meminta BPOM agar berkoordinasi dengan MUI untuk memastikan kehalalan vaksin Covid tersebut.

"Setelah dicek kehalalannya maka BPOM bisa berkoordinasi dengan MUI untuk memberikan sertifikasi halal," katanya.

Untuk menyiapkan program vaksinasi yang akan segera dilaksanakan, Kementerian Kesehatan telah menyusun beberapa langkah dalam kesiapan fasilitas kesehatan di Indonesia. Sejak Senin (28/9/2020), berbagai pelatihan mengenai tata cara vaksinasi Covid-19 ini telah dilaksanakan oleh tenaga kesehatan.

Selain itu, telah disiapkan pula 2 puskesmas yang akan menjadi tempat simulasi, yaitu Puskesmas Abiansemal Kabupaten Badung, Denpasar serta Puskesmas Tanah Sereal Kota Bogor, Jawa Barat.

Menko Luhut meminta kepada seluruh peserta rapat untuk terus berkoordinasi dengan baik dalam penyediaan vaksinasi ini.

"Koordinasi harus terus kita jaga dengan baik, agar vaksinasi dapat segera kita laksanakan di Indonesia. Narasi simulasi vaksinasi ini akan dibuat oleh Kemenkes, yang nantinya akan dilengkapi oleh pihak terkait agar vaksinasi dapat berjalan dengan baik dan lancar," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.