Sukses

Per 18 September, Program Padat Karya Bedah Rumah Serap 252.443 Tenaga Kerja

Kementerian PUPR terus menggulirkan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan Bedah Rumah dengan alokasi anggaran Rp 4,68 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Ditjen Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggulirkan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan Bedah Rumah dengan alokasi anggaran Rp 4,68 triliun. Tercatat hingga 18 September 2020, realisasi BSPS sudah 84,3 persen senilai Rp 3,95 triliun dengan jumlah tenaga kerja yang terserap sebanyak 252.443 orang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, program BSPS ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT). Tujuannya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.

"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," kata Menteri Basuki di Jakarta, Jumat (18/9).

Di Provinsi Sulawesi Tengah, Kementerian PUPR menambah alokasi penerima bantuan Program BSPS sebanyak 961 rumah di lima kabupaten.

Sebelumnya alokasi jumlah Program BSPS di Provinsi Sulawesi Tengah berjumlah 4.000 unit. Adanya penambahan 961 unit rumah tersebut akan menambah jumlah alokasi Program BSPS di Sulawesi Tengah menjadi 4.961 unit.

Kelima Kabupaten yang mendapatkan tambahan alokasi Program BSPS tersebut antara lain Kabupaten Parigi Moutong (200 unit), Kabupaten Banggai (300 unit), Kabupaten Banggai Kepulauan (125 unit), Kabupaten Morowali Utara (236 unit) dan Kabupaten Morowali (100 unit).

Secara total jumlah bantuan yang disalurkan Kementerian PUPR untuk Program BSPS di Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak Rp 86,81 Milyar. Hingga saat ini, progres pembangunan fisik Program BSPS di Sulawesi Tengah sudah mencapai 76,04 persen dan diharapkan rampung pada akhir tahun ini

Bentuk bantuan BSPS yang diberikan tidak berupa uang tunai melainkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun. Adapun rincian biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas adalah Rp 15 juta untuk material bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang. Sehingga total biaya yang untuk peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) satu unit hunian adalah sebesar Rp 17,5 juta.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Program Bedah Rumah Serap 236 Ribu Tenaga Kerja Hingga 10 September

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggulirkan bantuan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan bedah rumah.

Hingga 10 September 2020, realisasi program BSPS telah mencapai Rp 3,77 triliun, atau sekitar 80,76 persen dari total alokasi anggaran Rp 4,68 triliun. Adapun jumlah tenaga kerja yang telah terserap sebanyak 236.689 orang.

Program ini dijalankan guna memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang terdampak pandemi Covid-19 sekaligus meningkatkan kualitas rumah.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menegaskan, program BSPS ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT). Tujuannya untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.

"Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah. Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," tuturnya, Jumat (11/9/2020).

Salah satu kabupaten yang masuk dalam program bedah rumah pada tahun ini dan telah disalurkan bantuan adalah Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Alokasi anggarannya Rp 5,25 miliar untuk 300 rumah tidak layak huni (RTLH) yang tersebar di 12 desa.

Penyaluran program BSPS di Kabupaten Demak tersebar 12 Desa di Kecamatan Bonang, yakni Desa Betahwalang, Desa Gebang, Desa Krajanbogo, Desa Morodemak, Desa Poncoharjo, Desa Purworejo, Desa Serangan, Desa Sukodono, Desa Sumberejo, Desa Tridonorejo, Desa Weding, Desa Wonosari. Tiap desa mendapatkan alokasi masing-masing 25 unit rumah.

Dengan jumlah alokasi tersebut, Kabupaten Demak memiliki progres penyaluran BSPS paling tinggi di Jawa Tengah, dengan nilai persentase 98,1 persen.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.