Sukses

Awal Pekan, Bursa Saham Asia Dibuka Menguat

Di Jepang, Nikkei 225 naik 0,56 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix menguat 0,69 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Saham di Asia-Pasifik naik pada perdagangan Senin pagi. Investor mengamati saham konglomerat Jepang Softbank Group menyusul pengumuman penjualan perancang chip Arm Inggris.

Dikutip dari CNBC, Senin (14/9/2020), di Jepang, Nikkei 225 naik 0,56 persen pada awal perdagangan, sementara indeks Topix menguat 0,69 persen. Kospi Korea Selatan juga naik 0,8 persen.

S&P/ASX 200 Australia naik tipis 0,64 persen. Saham Macquarie Group jatuh lebih dari 3 persen setelah perusahaan mengumumkan pada hari Senin bahwa mereka mengantisipasi penurunan 35 persen dalam pendapatan paruh pertama.

Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan naik 0,22 persen.

Saham Softbank Group Jepang melonjak Senin pagi menyusul pengumuman bahwa perusahaan tersebut akan menjual perancang chip Inggris Arm ke perusahaan chip AS Nvidia. Dalam perdagangan Senin pagi, saham Softbank Group melonjak 8,75 persen.

Pembuat chip Nvidia telah setuju untuk membeli Arm Holdings, perancang chip untuk ponsel, dari Softbank dalam kesepakatan senilai USD 40 miliar, perusahaan mengumumkan Minggu kemarin. Kesepakatan itu akan terdiri dari campuran USD 21,5 miliar di saham Nvidia dan USD 12 miliar dalam bentuk tunai, termasuk USD 2 miliar dibayarkan pada saat penandatanganan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wall Street Pekan Lalu

Sebelumnya, Nasdaq Composite jatuh pada hari Jumat karena berlanjutnya aksi jual saham-saham teknologi mendorong benchmark ke minggu terburuk dalam beberapa bulan.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (12/9/2020), Nasdaq ditutup 0,6 persen lebih rendah pada 10.853,55. Saham Apple turun 1,3 persen dan Amazon turun 1,9 persen. Facebook, Alphabet, dan Microsoft semuanya juga melemah.

S&P 500 menambah sedikit keuntungan setelah berputar-putar antara keuntungan yang solid dan kerugian yang tajam. Indeks pasar yang lebih luas ditutup sekitar 0,1 persen lebih tinggi pada 3,340.97. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average mengakhiri hari dengan naik 131,06 poin atau 0,5 persen menjadi 27.665,64. Rata-rata 30 saham naik 294,24 poin, atau 1,1 persen, pada sesi tertinggi dan turun sebanyak 86,46 poin.

"Pasar terus berjuang menemukan keseimbangan," kata Mark Hackett, kepala penelitian investasi di Nationwide.

“Pasar ini lebih mirip dengan perubahan emosi di bulan Maret dan April dibandingkan bulan-bulan terakhir. Kami kemungkinan akan melanjutkan dalam periode volatilitas tanpa arah karena bulls dan bearish bergulat antara likuiditas Fed yang kuat dan memperbaiki latar belakang ekonomi dan berlanjutnya ketidakpastian dan valuasi yang meningkat," tambah dia.

Penjualan teknologi secara singkat naik setelah Bloomberg News melaporkan, mengutip sumber, bahwa SoftBank sedang mempertimbangkan perubahan pada strategi opsi perdagangan. Minggu lalu, SoftBank diidentifikasi sebagai "Paus Nasdaq" yang membeli miliaran opsi saham dalam taruhan untuk harga yang lebih tinggi di Big Tech.

Ketiga rata-rata utama mencatat penurunan tajam untuk minggu ini. Nasdaq turun 4,1 persen minggu ini untuk penurunan mingguan terbesar sejak Maret. S&P 500 memiliki kinerja satu minggu terburuk sejak Juni, turun 2,5 persen. Dow turun 1,7 persen minggu ini.

"Beberapa sesi berikutnya akan sangat penting dalam menilai kemungkinan kemunduran, dan bulls akan mencari tanda-tanda divergensi positif karena indeks utama mendekati rata-rata pergerakan 50 hari," kata Ken Berman, ahli strategi di Gorilla Trades.

Big Tech juga turun tajam minggu ini. Facebook dan Amazon masing-masing kehilangan lebih dari 5 persen minggu ini. Apple dan Netflix masing-masing turun 7,4 persen dan 6,6 persen. Alphabet dan Microsoft sama-sama turun lebih dari 4 persen minggu ini. Tesla, sementara itu, jatuh 10,9 persen minggu ini. Pada level sektor S&P 500, teknologi turun 4,4 persen minggu ini untuk kerugian satu minggu terbesar sejak Maret.

Wall Street keluar dari sesi di mana rata-rata utama ditutup melemah tajam setelah penurunan tajam dalam nama teknologi. Kerugian tersebut terjadi setelah benchmark merelakan keuntungan yang solid.

Douglas Busch, pendiri ChartSmarter.com, mengatakan "ciri khas" dari pasar saham  yang sehat ditutup mendekati tertinggi setelah awal yang lemah. “Kebalikan dari tindakan itu bisa menjadi definisi bagaimana benchmark bernasib Kamis,” katanya.

"Keuntungan awal yang layak dengan cepat memudar, dan seperti yang dinyatakan posisi terendah minggu lalu sangat penting untuk dipertahankan," kata Busch dalam sebuah catatan kepada klien.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.