Sukses

Kredit BPD Jauh Lebih Tinggi Dibanding Bank BUMN dan Swasta

Pertumbuhan kredit di Bank Daerah terjadi seiring dengan sudah mulai ramainya aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di sana.

Liputan6.com, Jakarta - Pertumbuhan penyaluran kredit atau pembiayaan Bank Pembangunan Daerah (BPD) ternyata lebih tinggi dibanding kelompok bank lain. Kredit BPD lebih tinggi dibanding bank pelat merah alias bank BUMN dan bank swasta. 

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso menjelaskan, pertumbuhan kredit BPD hingga Juli 2020 mencapai 8,32 persen. Posisi ini jauh di atas pertumbuhan kredit Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang tercatat 3,36 persen dan bank umum swasta yang hanya 0,91 persen.

"Artinya ini ada permintaan yang di daerah cukup besar meskipun in total tidak bisa mengangkat secara nasional. Tapi di sini ada tanda-tanda bahwa pertumbuhan itu dimulai dari daerah," kata dia saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Rabu (2/9/2020).

Wimboh menyadari pertumbuhan kredit di Bank Daerah terjadi seiring dengan sudah mulai ramainya aktivitas sosial dan ekonomi masyarakat di sana. Bahkan pengakuannya, hotel-hotel dan mal di sejumlah daerah saat ini sudah mulai ramai dan bahkan penuh.

"Kemarin kami sempat ke Yogyakarta, Solo, penuh. Tapi di Jakarta orang belum berani, masih sepi, datang ke mal saja masih sepi. Ini confirm memang permintaan kredit di daerah lebih besar," tegas Wimboh.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertumbuhan Kredit Bank Asing Minus

Kondisi ini berbanding terbalik dengan perbankan dalam negeri. Wimboh mengatakan kinerja kredit bank-bank kepemilikan asing justru merosot tajam hingga mengalami kontraksi pertumbuhan pada bank asing minus 5,35 persen secara tahunan.

"Bank umum swasta hanya tumbuh 0,91 persen ini sektor swasta memang belum appatitenya belum kelihatan dan apalagi kalau bank milik asing ini malah mencatatkan kontraksi. Ini tugas kami mengkomunikasikan kenapa belum confident," tandas Wimboh.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.