Sukses

Pertamina EP Komitmen Kejar Target Produksi di Tahun Ini

PEP memastikan tetap melakukan usaha terbaik dalam pemenuhan target-target yang disepakati dengan dukungan semua pihak.

Liputan6.com, Jakarta Pertamina EP sangat mengapresiasi dukungan dan kerjasama yang sangat baik dari SKK Migas agar perusahaan bisa mencapai target-target yang telah disepakati.

Presiden Direktur Pertamina EP Eko Agus Sardjono mengatakan jika pihaknya tetap melakukan usaha terbaik dalam pemenuhan target-target yang disepakati dengan dukungan semua pihak.

Dukungan baik internal maupun eksternal dan terus secara konsisten mengutamakan HSSE serta penerapan protocol Covid 19 agar dapat terus beropasi secara aman dan optimal.

"Dalam kondisi yang berat ini, Pertamina EP selaku anak usaha PT Pertamina (Persero) mengalami triple shock, yaitu Pandemi Covid 19, harga minyak yang rendah serta kondisi ekonomi yang lesu," jelas dia

Hal ini berakibat banyak konsumen gas yang serapan atau liftingnya tidak maksimal sehingga juga berdampak pada penurunan kondensat, yang juga pada ujungnya berdampak pada keseluruhan volume produksi minyak karena volume kondensat juga dihitung bersama volume minyak.

Sesuai dengan RKAP revisi tahun 2020 Pertamina EP, sampai dengan Juli 2020 produksi minyak 80.3 MBOPD atau 99,6 persen dari target dan produksi gas sebesar 866 MMSCFD atau 95 persen dari target.

Sedangkan untuk lifting minyak sampai dengan Juli 2020 telah mencapai 77.1 MBOPD atau 96 persen  dari target dan gas mencapai 671 MMSCFD atau 92 persen  dari target.

Untuk lifting minyak, pencapaian ini dikarenakan lifting minyak di Pertamina EP tidak semua dilakukan langsung melalui pipa namun sebagian menggunakan kapal untuk dikirim ke kilang sehingga terdapat delay antara produksi dan lifting.

Kedepannya, Pertamina EP akan terus menjaga dan meningkatkan produksi melalui kegiatan pengeboran sumur pengembangan yang sampai dengan Juli 2020 sudah mencapai 61 persen dari target jumlah sumur yang ditetapkan serta melalui kegiatan workover dan perawatan sumur serta menjaga keandalan fasilitasi produksi.

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan video di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SKK Migas: Produksi Migas Pertamina EP Masih di Bawah Target

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mendesak Pertamina EP untuk meningkatkan produksi dan lifting minyak dan gas bumi (migas). Hal ini menanggapi kinerja Pertamina EP yang masih berada di bawah target.

Plt Kepala Divisi Program dan Komunikasi Susana Kurniasih mengatakan, berdasarkan data SKK Migas per 31 Juli 2020, produksi minyak Pertamina EP sebesar 80.336 barel minyak per hari (bph) dan lifting minyak sebesar 78.661 bph dengan pencapaian 87 persen terhadap target lifting APBN yaitu 90 ribu bph.

Sedangkan untuk gas, produksinya sebesar 866 juta standar kaki kubuk per hari (mmscfd) dan lifting gas sebesar 667 mmscfd atau 85 perden dari target APBN sebesar 787 mmscfd.

"Sebelumnya, pada Juni 2020 Manajemen SKK Migas telah berkoordinasi dengan Dirut Pertamina (Persero) untuk meminta Pertamina EP melakukan optimalisasi kegiatan operasinya," kata Susana, di Jakarta, Kamis (27/8/2020).

Menurutnya, pencapaian kinerja Pertamina EP berada dibawah rata-rata secara nasional yang saat ini sebesar 96,5 persen untuk lifting minyak dan 93,5 persem untuk salur gas dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

"Kami monitor kinerja mereka hingga kini masih di bawah target,” ujar Susan.

Terkait hal tersebut, SKK Migas kembali meminta Pertamina EP agar agar mengoptimalkan kinerja mereka sesuai dengan target yang telah disepakati bersama dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) 2020.

Susana menambahkan, untuk mengejar target di sisa 2020 ini, Manajemen SKK Migas meminta agar Pertamina EP fokus pada peningkatan kegiatan sumur pengembangan, kerja ulang, dan perawatan sumur.

“Kegiatan sumur pengeboran baru terealisasi 43 dari 96 kegiatan, kegiatan kerja ulang 99 dari 204 kegiatan, dan untuk perawatan sumur 1.844 dari 2.852 kegiatan. Hal ini yang menyebabkan pencapaian produksi dan lifting migas belum tercapai” tambahnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.