Sukses

Pengembangan Direstui, Lapangan Paus Biru Bakal Produksi Gas 31 MMSCFD

Lapangan migas Paus Biru diharapkan memulai kegiatan produksi pada 2022, dengan volume gas sekitar 31 juta kaki kubik per hari (MMscfd).

Liputan6.com, Jakarta - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyetujui rencana pengembangan lapangan (Plan of Development/POD) Paus Biru di Wilayah Kerja (WK) Sampang, Jawa Timur.

Plt. Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Susana Kurniasih mengatakan, berdasarkan POD tersebut, Kontraktor Kontrak Kerja Sama WK Sampang, Medco Energy Sampang Pty Ltd., akan melakukan investasi sebesar USD 80 juta.

"Investasi akan digunakan untuk melakukan kegiatan pemboran 1 (satu) sumur pengembangan, membangun fasilitas kepala pipa (wellhead platform /WHP), membangun subsea pipeline, dan memodifikasi fasilitas eksisting WHP Oyong dan offshore production facilities (OPF) Grati," kata Susana, di Jakarta, Senin (24/8/2020).

Fluida dari sumur akan dialirkan dari WHP di Lapangan Paus Biru ke WHP yang sudah beroperasi di Lapangan Oyong melalui pipa bawah laut. Selanjutnya fluida dialirkan melalui pipa bawah laut eksisting menuju ke OPF Grati eksisting untuk dipisahkan fasa cair dan gas.

Air yang ikut terpoduksi akan diolah sesuai baku mutu sebelum dialirkan ke laut, sedangkan gas yang telah sesuai spesifikasi akan dijual ke para pembeli.

Dari kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan Lapangan Paus Biru dapat memulai kegiatan produksi pada 2022, dengan volume gas sekitar 31 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Berdasarkan analisa keteknikan, produksi tersebut dapat dipertahankan hingga batas akhir kontrak kerja sama yaitu di tahun 2027.

"Rencananya gas yang diproduksikan akan digunakan untuk sumber energi pembangkit Grati," tutupnya.

Blok Sampang terletak di Selat Madura, Jawa Timur. Selama beroperasi, wilayah kerja tersebut telah beberapa kali berganti operator, diawali dari Santos kemudian berpindah ke Ophir pada tahun 2018 dan berpindah lagi ke Medco pada tahun 2019.

 

** Saksikan "Berani Berubah" di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul 05.30 WIB, mulai 10 Agustus 2020

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

SKK Migas: Indonesia Sukses Survei Seismik Terpanjang di Asia Pasifik

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Jambi Merang mengukir sejarah baru.

Dengan menyelesaikan survei seismik dua dimensi (2D) komitmen kerja pasti (KKP) Wilayah Kerja Jambi Merang sepanjang 31.908 km2.

Survei seismik 2D KKP Jambi Merang mulai dilaksanakan pada 20 November 2019 dan menyelesaikan akuisisi terakhirnya pada 3 Agustus 2020 pukul 15.45 WIB.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan keberhasilan itu menjadi kebanggaan karena 100 persen dikerjakan bangsa ini dan diselesaikan kurang dari satu tahun meskipun di tengah pandemi COVID-19.

"Survei seismik ini menjadi yang terpanjang di Asia Pasifik dalam kurun waktu 10 tahun terakhir dan Indonesia mampu menyelesaikannya hanya dalam kurun waktu 261 hari," kata Dwi seperti melansir Antara, Rabu (5/8/2020).

Survei seismik itu juga, diselesaikan melebihi target yang ditetapkan sebelumnya yaitu 30.000 km atau penyelesaiannya mencapai 103,6 persen atau tanpa kecelakaan kerja, dan mencakup 35 cekungan dari 128 cekungan yang ada di Indonesia.

"Dari 35 cekungan tersebut terdiri atas 6 producing basin, 7 discovery basin, 5 explored basin, dan sebanyak 17 lainnya merupakan cekungan baru atau unexplored basin yang belum pernah tersentuh sebelumnya," ujar Dwi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.