Sukses

27 Ribu Ton Gula Impor Sudah Masuk ke Surabaya, Siap Disebar

Akibat kebijakan lockdown yang dilakukan India beberapa waktu lalu, baru 21.800 ton yang telah masuk ke Indonesia pada 5 Mei 2020 lalu.

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog telah mengangkut sekitar 27 ribu ton gula kristal putih (GKP) impor yang masuk di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Dengan begitu, perusahaan hampir menyelesaikan sisa penugasan impor gula dari India yang sebesar 28.200 ton.

"Kemarin yang sudah bongkar itu sekitar 27 ribu ton, sudah bongkar di Surabaya. Jadi sudah hampir seluruhnya sudah bisa kita penuhi," kata Sekretaris Perusahaan Perum Bulog Awaludin Iqbal kepada Liputan6.com di kantornya, Jakarta, Jumat (19/6/2020).

Awaludin mengatakan, Bulog sendiri telah mendapat penugasan impor gula sebesar 50 ribu ton. Namun akibat kebijakan lockdown yang dilakukan India beberapa waktu lalu, baru 21.800 ton yang telah masuk ke Indonesia pada 5 Mei 2020 lalu.

"Gula pasir kita dapat penugasan untuk impor itu 50 ribu ton. 21,8 ribu ton sudah landing, sudah bongkar, dan sudah disebarkan ke seluruh wilayah. Itu datang pada pertengahan puasa kemarin," ungkapnya.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Disebar ke Seluruh Tanah Air

Sementara untuk 27 ribu ton yang telah datang di Tanjung Perak, Awaludin melanjutkan, itu akan segera disalurkan ke seluruh wilayah di Tanah Air sesuai dengan permintaan.

"Penduduk Indonesia kan enggak semuanya konsentrasinya sama. Jadi konsumsi wilayah itu disesuaikan dengan permintaan wilayah," ujar dia.

 

3 dari 3 halaman

Permintaan Tinggi

Saat ini, ia menyebutkan, wilayah dengan permintaan tertinggi mayoritas berasal dari kawasan Indonesia bagian barat dengan populasi tinggi, semisal Jakarta, Surabaya dan Medan.

"Tapi timur juga diisi. Papua diisi, Maluku diisi, NTT juga diisi. Semua diisi, tapi pengisian itu disesuaikan dengan kebutuhan pasar," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.