Sukses

Jadi Negara Maju, PDB Indonesia Harus Capai USD 23.199

Tahun ini rata-rata pertumbuhan PDB per kapita dipatok capai USD 4.546 triliun, dan di 2025 ditarget sebesar USD 6.305 triliun.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Soeharso Manoarfa, menghadiri rapat kerja bersama dengan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Adapun agenda kali ini membahas mengenai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2019-2024

Menteri Soeharso menyampaikan, dalam RPJMN yang disusun pemerintah bertujuan untuk mengejar cita-cita Indonesia menjadi negara maju di 2045. Di mana rata-rata pertumbuhan domestik bruto (PDB) Indonesia dipatok mencapai USD 23.199.

"Untuk Indonesia menuju negara maju di 2045 harus capai USD 23.199 PDB per kapita kita," kata dia di ruang rapat Komisi XI, DPR RI, Jakarta, Selasa (4/1).

Dia mengatakan dalam RPJMN yang disusun lima tahun ini pemerintah berupaya memperkecil target tersebut. Adapun tahun ini rata-rata pertumbuhan PDB per kapita dipatok capai USD 4.546, dan di 2025 ditarget sebesar USD 6.305.

"Transformasi ekonomi harus dimulain pada tahun 2020-2024 untuk memberikan landasan kokoh menuju Indonesia maju " kata dia.

Untuk mengejar target tersebut tentu membutuhkan sejumlah langkah-langkah. Diantaranya pemerintah harus mendorong industri pengolahan hingga mencapai 21 persen di 2024. Di samping itu industri pengolahan non migas juga ditingkatkan menjadi sebesar 18,9 persen di 2024.

"Sementara perlu ditingkatkan juga adalah kontribusi tenaga kerja di sektor industri dari sebelumnya 14,9 persen di 2019, di 2024 harus menjadi 15,7 persen," katanya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mampukah Indonesia Jadi Negara Maju di 2045?

Perlambatan ekonomi global menjadi isu nyata yang saat ini tengah diwaspadai negara-negara besar di dunia, termasuk di dalamnya negara berkembang seperti Indonesia. Hal ini menyangkut pertumbuhan ekonomi.

Di tengah tren pelambatan global, Indonesia sudah diprediksi akan menjadi salah satu negara dengan perekonomian terbesar pada tahun 2045. Namun, untuk merealisasikan itu, perekonomian Indonesia harus tumbuh stabil di kisaran 6,9 persen.

Pengamat Ekonomi dan Keuangan Anton Gunawan mengatakan, pertumbuhan ekonomi sebesar 6,9 persen masih cukup menantang. Sebab, tugas domestik seperti defisit transaksi berjalan masih perlu dibenahi Pemerintah.

"Bisa tumbuh 5 persen itu cukup bagus, cuman 2045 forecast atau asumsinya harus 6,9 persen cukup tinggi, berat. Saat ini kita menghadapi tekanan current account deficit (CAD)," tuturnya di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

"Ekspor-impor barang dan jasa yang terus-menerus defisit ini sebenarnya relatif wajar terhadap negara yang tengah berkembang. Tetapi investasi ini kunci untuk mengatasi defisit termasuk mendorong pertumbuhan ekonomi," lanjut dia.

3 dari 3 halaman

Lebih ke Pembatasan

Anton menjelaskan, Pemerintah selama ini hanya berfokus pada restriksi terutama dari sisi menurunkan impor. Padahal, sisi lain seperti saving dan investment tidak kalah pentingnya untuk mengkerek produktivitas dan mengatasi CAD.

"Investasi kelihatanya besar tapi ICOR-nya kurang efisien. Bukan hanya dorong ekspor-turunkan impor. Tetapi kembali bagaimana involvement kita towards value chain ini penting kepada global. The thing is how we make investment more efisien," paparnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.