Sukses

Jadi Wakil Menteri, Wempi Wetipo Ungkap Tugas dari Jokowi

Pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah Jokowi sejak Kabinet Kerja 2015-2019

Liputan6.com, Jakarta John Wempi Wetipo ditunjuk sebagai Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), membantu Basuki Hadimuljono. Pada periode 2019-2024, dia diminta untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur.

John Wempi Wetipo mengatakan, ada tiga hal penting yang Presiden Jokowi sampaikan kepada dirinya. Pertama, untuk beberapa infrastruktur yang belum tuntas dikerjakan agar dilakukan pengawasan yang lebih baik.

“Sehingga penjabaran visi misi Presiden terkait pembangunan infrastruktur di Indonesia dapat dituntaskan dan bisa dilanjutkan dengan program baru di periode 2019-2024 ini,” kataJohn, di Jakarta, Sabtu (26/10/2019).

Menurut John, penunjukkan dirinya sebagai Wakil dari Menteri Basuki terkait upaya memacu pertumbuhan pembangunan di wilayah Timur Indonesia. Seperti di Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.

Kemudian Jokwi berpesan kepada John yang mewakili masyarakat Papua, agar dapat memberikan warna tersendiri di Kementerian PUPR. Dengan bergandengan tangan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik dari sisi infrastruktur.

"Presiden meminta agar infrastruktur yang dibangun dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,” tandasnya.

Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur yang menjadi fokus Pemerintah Jokowi sejak Kabinet Kerja 2015-2019, tidak hanya bertujuan mengejar pertumbuhan ekonomi dan peningkatan daya saing. Namun juga pemerataan hasil-hasil pembangunan di luar Pulau Jawa.

Di Kawasan Timur Indonesia (KTI), Kementerian PUPR membangun bendungan dan embung untuk mengatasi krisis air yang dialami beberapa provinsi seperti Kaltim, Kaltara, NTT dan NTB.

Pembangunan kawasan perbatasan juga menjadi prioritas Kementerian PUPR dalam 4 tahun terakhir. Pembangunan jalan perbatasan RI-Timor Leste di NTT sepanjang 176,2 Km telah rampung.

Jalan perbatasan di Kalimantan dari panjang 1.906 Km telah tembus 1.692 Km. Di Papua, jalan perbatasan sudah tembus 909 km dari total 1.098 Km.

Selain konektivitas di perbatasan, Kementerian PUPR pada masa kabinet kerja telah menyelsaikan 7 Pos Lintas Batas Negara (PLBN) yakni Aruk, Entikong dan Badau di Kalimantan, Wini, Motaain dan Motamasin di NTT dan Skouw di Papua.

Kementerian PUPR juga membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah melalui program rumah khusus, bantuan stimulan rumah swadaya, rumah susun dan PSU.

Misalnya rumah khusus yang dibangun bagi penduduk di Asmat, para pengungsi ex timtim di Belu dan rumah nelayan di berbagai wilayah.

Pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa juga untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang telah membangun fondasi pembangunan yang lebih tangguh, lebih produktif, dan merata.

Fondasi bagi pembangunan Indonesiasentris, bukan jawasentris, salah satunya dalam percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Profil Wempi Wetipo, Putra Papua di Kursi Wakil Menteri PUPR

Teka-teki soal calon wakil menteri asal Papua seperti sudah terjawab. Sekitar pukul 08.55 WIB, Jumat (25/10/2019), politisi PDIP John Wempi Wetipo terlihat menyambangi istana dengan kemeja putihnya.

Berdasarkan apa yang Wempi sampaikan usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi), dirinya ditugaskan membantu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadi Muljono.

"Saya diminta untuk membantu mengawal percepatan pembangunan infrastruktur di wilayah timur," ungkapnya di Jakarta.

Wempi, yang lahir di Jayawijaya, 15 September 1972 adalah bupati Jayawijaya selama dua periode, yaitu periode 2008 hingga 2013 dan periode 2013 hingga 2018.

Pada 2018, Wempi Wetipo juga ikut serta dalam Pemilihan Umum Gubernur Papua 2018 melawan petahana, Lukas Enembe.

Dia pernah bersekolah di Universitas Cenderawasih dan tercatat pernah menulis buku berjudul "Gunung versus Pantai Dalam Perspektif Nilai-nilai Hidup Bersama".Buku yang dia tulis mencerminkan kehidupan orang Papua asli. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini