Sukses

3 Kunci Wujudkan Pembangunan Berkelanjutan Menurut Wapres JK

Faktor yang mendukung program SDGs adalah bagaimana pemerintah mampu menjamin keterbukaan akses masyarakat pedesaan pada air bersih.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden, Jusuf Kalla (JK), membeberkan beberapa upaya dalam mendorong program pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Developtment Goals (SDGs) di Tanah Air. Salah satunya adalah dengan pemanfaatan teknologi.

Dewasa ini, menurut JK, perubahan mendasar pada teknologi menjadi penting dan harus diikuti perkembangannya. Sebab, dalam perkembangannya ada faktor yang memonopolistik dari perusahaan-perusahaan utama yang menguasai teknologi.

"Contohnya bagaimana teknologi itu mencakup semua negara juga harus menebar pajak yang sama di masing-masing negara. Agar bukan hanya perusahaan-perusahaan besar yang mendapatkan keuntungan tapi masyarakat di negara kita juga mempunyai keuntungan daripada teknologi itu," kata JK, dalam acara World Parliamentary Forum on Sustainable Development (WPFSD) di Bali, Rabu (4/9/2019).

JK mengatakan, faktor lain yang mendukung program SDGs adalah bagaimana pemerintah mampu menjamin keterbukaan akses masyarakat pedesaan pada air bersih dan sanitasi. Karena, menurut dia negara-negara maju sekalipun banyak mendorong sistem ini.

"Banyak negara yang sangat berhasil dan maju dalam sistem itu. Banyak negara juga yang masih mempunyai program dasar untuk kemajuan dan perbaikan dari sistem sistem sanitasi dan air bersih," jelas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Air Bersih

JK menuturkan air bersih merupakan pokok daripada langkah untuk meningkatkan kesehatan terhadap masyarakat. "Karena itulah untuk memastikan pasokan air bersih akan berdampak pada sasaran lain seperti kehidupan yang sehat dan pendukung kesejahteraan untuk semua usia," kata dia.

Terakhir, selain teknologi dan keterjangkauan air bersih, tak kalah penting adalah mendorong inklusi keuangan. Karena tidak ada suatu negara yang maju tanpa dukungan finansial, tanpa dukungan ekonomi, dan tanpa dukungan kebersamaan untuk masyarakat di setiap negara.

"Melalui keuangan inklusi diharapkan akan mampu memberikan akses kemudahan kepada masyarakat dan untuk mendapatkan akses pembiayaan yang akan meningkatkan mata pencaharian mereka yang menuju pencapaian SDGs," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.