Sukses

Direksi Kontraktor Proyek Tol BORR Terancam Dicopot

Kementerian PUPR bakal merombak jajaran direksi perusahaan terkait proyek ToL BORR.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bakal menindaklanjuti kecelakaan kerja di proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) beberapa hari lalu akibat ambruknya tiang pancang saat dilakukan pengecoran.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin bahkan tak menutup kemungkinan bakal merombak jajaran direksi pihak terkait bila benar insiden itu terbukti terjadi atas kelalaian manusia.

"Harus kena sanksi. Nanti kita lihat, sanksinya kan bertingkat. Bisa sampai pergantian direksinya seperti yang kemarin," ujar dia saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (15/7/2019).

Sebelumnya, PT Jasa Marga (Persero) Tbk mengkonfirmasi, ambruknya kepala tiang Tol BORR Seksi 3A Pier 109 arah menuju Parung disebabkan adanya kegiatan pengecoran beton di sekitar proyek pada pukul 05.15 WIB.

Untuk sementara, PT Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku anak usaha Jasa Marga di proyek tersebut telah menghentikan pekerjaan demi mengevaluasi metode pelaksanaan proyek secara menyeluruh. Selain Jasa Marga dan MSJ, pihak lain yang terlibat dalam proyek ini ialaha kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan konsultan PT Indec yang terikat lewat Kerja Sama Operasi (KSO).

Selanjutnya, Syarif mengatakan, Kementerian PUPR berencana memanggil perusahaan-perusahaan yang terlibat pada proyek Tol BORR untuk lebih memperdalam kasus.

"Nanti kita adakan pertemuan dengan Komite K3 dan yang terkait. Karena sebelumnya kita sudah bertemu, cuman yang disampaikan belum lengkap, jadi mau bertemu lagi," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tiang Tol BORR yang Ambruk Dievakuasi, Jalur Menuju Parung Dibuka

Akses menuju Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat sejak pukul 17.45 WIB sudah bisa dilalui kendaraan setelah sempat ditutup akibat tiang bagian atas proyek Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) ambruk, Rabu pagi.

Kasubag Humas Polresta Bogor Kota AKP Silvia Sukma Rosa memgatakan, jalur Sholeh Iskandar dari arah Yasmin menuju Parung sudah bisa dilalui. Akan tetapi, sementara ini hanya terbatas untuk kendaraan minibus dan sepeda motor

"Untuk jenis truk roda 6 dan seterusnya masih dialihkan ke jalur Semplak," kata Silvia, Rabu (10/7/2019).

Sebaliknya, dari arah Parung menuju Yasmin masih belum bisa dilalui kendaraan karena masih dalam tahap pra-kontruksi atau pengecekan ulang.

"Kendaraan dari arah Parung yang hendak ke Kota Bogor tetap dialihkan menuju Semplak," ujar Silvia.

Terkait runtuhnya pear head kolom P 109 madih dalam penyidikan dan identifikasi Sat Reskrim Polresta Bogor Kota.

"Untuk identifikasi lebih lanjut akan ditangani oleh Puslabfor Mabes Polri," kata dia.

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar Hendro Atmojo mengatakan, saat ini material beton sudah bersih dari lokasi kejadian, sehingga sejak pukul 17.35 WIB, PT MSJ telah membuka lalu lintas dari arah Bogor menuju Parung dengan penjagaan oleh Satlantas Polresta Bogor.

Sementara untuk arah sebaliknya, dari arah Parung menuju Bogor, masih dialihkan melalui Simpang Yasmin lalu ke Simpang Semplak atau Atang Sendjaja.

3 dari 4 halaman

Komite Keselamatan Konstruksi Investigasi Penyebab Runtuhnya Tiang Tol BORR

Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) sedang menyelidiki penyebab runtuhnya kepala tiang pada proyek pembangunan elevated Tol Lingkar Luar Bogor Seksi 3A, Simpang Yasmin- Simpang Semplak.

Anggota Komite Keselamatan Konstruksi Kementerian PUPR, Lazuardi Nurdin mengatakan, saat ini pihaknya baru memulai investigasi untuk mengetahui penyebabnya. Karenanya, pihak KKK belum bisa menyimpulkan apakah ada unsur kelalaian atau tidak.

"Kami baru mau memeriksa, mengumpulkan data-data di lapangan," kata Lazuardi di lokasi kejadian, Rabu (10/7/2019).

Setelah data-data terkumpul, pihak Komite Keselamatan Konstruksi akan memanggil PT Marga Sarana Jabar (MSJ) selaku operator dari perusahaan tol layang Lingkar Luar Bogor serta Kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan Konsultan PT Indec KSO.

Setelah itu, hasilnya akan dibahas dengan komite untuk menentukan langkah yang akan diambil pihak KKK. Hasil investigasi, lanjut Lazuardi, baru diketahui sekitar 12 hari pasca-kejadian.

Tahap selanjutnya, dari hasil investigasi tersebut pihak KKK akan mengeluarkan sebuah rekomendasikan untuk perbaikan kinerja pihak operator maupun jasa konstruksi tersebut.

"Jadi hasil investigasi ini bukan untuk mencari kesalahan tetapi bagaimana kita menemukan perbaikan kejadian ini agar tidak terulang lagi," terang Lazuardi.

Menurutnya, runtuhnya material pada tiang tol lingkar luar Bogor yang sedang dalam tahap pengerjaan, bisa terjadi karena disebabkan unsafe condition maupun unsafe action atau kondisi dimana tidak aman dan berbahaya bagi para pekerja. 

"Bisa juga karena kesalahan menjalankan prosedur. Tapi untuk yang disini kita belum mengetahui penyebabnya. Kita investigasi dulu ya," ujar Lazuardi. 

Tiang atas elevated Tol Lingkar Luar Bogor runtuh, Rabu pada pukul 05.15 WIB pagi tadi. Peristiwa itu terjadi pada saat proses pengecoran beton menggunakan truk mixer.  

4 dari 4 halaman

Dua Pekerja Luka-Luka

Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar (MSJ) Hendro Atmojo menjelaskan, runtuhnya material pada tiang elevated disebabkan balok penyangga atau cetakan tidak kuat sehingga melengkung dan mengakibatkan coran beton yang masih basah tumpah ke badan jalan arteri.

"Peristiwa tersebut terjadi saat pengecoran pada truk mixer yang ke-22 dari total rencana 25  truk mixer," jelas Hendro.

Akibat kejadian tersebut dua pekerja mengalami luka ringan saat menghindari ambruknya material coran bercampur besi yang tumpah ke badan jalan.

Demi keamanan dan kenyamanan pengguna jalan, pihak PT MSJ telah menghentikan pekerjaan sementara untuk mengevaluasi metode pelaksanaan proyek secara menyeluruh bersama Kontraktor PT PP (Persero) Tbk dan Konsultan PT Indec KSO agar kejadian serupa tidak terjadi di waktu mendatang.

"Kami menargetkan siang hari ini arus lalu lintas diupayakan dapat berfungsi normal kembali,” ucap Hendro. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.