Sukses

ASN Boyongan ke IKN September 2024, Rumahnya Sudah Ada?

Hunian untuk ASN berupa apartemen di IKN akan dibangun bertahap dan ditargetkan rampung seluruhnya pada November 2024.

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) akan resmi pindah ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara) pada September 2024. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, mengatakan Pemerintah akan memindahkan 11.916 pegawai ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahap awal.

Namun, pemindahan ini menyesuaikan dengan ketersediaan hunian dan infrastruktur IKN. tahapan pemindahan ASN ke IKN ini terus dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR dan Otoritas IKN yang masih menyiapkan hunian dan infrastruktur di IKN.

Ketua Satgas (Kasatgas) Pelaksanaan Pembangunan Infrastruktur IKN Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Danis Sumadilaga mengatakan, hunian untuk ASN berupa apartemen akan dibangun bertahap dan ditargetkan rampung seluruhnya pada November 2024.

"Insyaallah apartemen untuk ASN sedang dibangun sebanyak 47 tower. Selesai secara bertahap. Juli 12 tower, September 21 tower, dan November 47 tower," kata Danis saat dikonfirmasi Liputan6.com, Kamis (18/4/2024).

Rinciannya, terdapat 60 unit apartemen per tower. Terdiri dari 12 lantai, masing-masing 5 unit per lantai. Rencana pemindahan ASN ini akan dilakukan setelah Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI digelar di IKN pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Alasannya, fasilitas dan infrastruktur di IKN akan dipakai terlebih dahulu oleh pelaksana upacara. Lantara mereka membutuhkan hunian untuk persiapan upacara HUT RI.

 

"Kami harapkan pembangunan dapat tuntas tepat waktu sesuai target," ujar Danis dalam pemberitaan sebelumnya.

 

Ia mengatakan pembangunan infrastruktur IKN harus tepat mutu, tepat biaya, tepat guna dan tepat waktu dengan menjaga kualitas, kesehatan, keselamatan, keamanan dan lingkungan (quality, health, safety, and environment/QHSE) dalam pengerjaan pembangunan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

ASN Pindah ke IKN Mulai September 2024

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas, mengatakan Pemerintah akan memindahkan 11.916 pegawai ASN ke Ibu Kota Nusantara (IKN) pada tahap awal.

"Namun, pemindahan ini menyesuaikan dengan ketersediaan hunian dan infrastruktur IKN," kata Anas dalam konferensi pers di kantor Kominfo, Jakarta, Rabu (17/4/2024).

Selanjutnya, pada tahap kedua, jumlah ASN yang akan dipindahkan sebanyak 6.000 pegawai. Lalu, tahap ketiga, Pemerintah akan memindahkan sebanyak 14.000 ASN.

MenPANRB menegaskan, tahapan pemindahan ASN ke IKN ini terus dikoordinasikan dengan Kementerian PUPR dan Otoritas IKN yang masih menyiapkan hunian dan infrastruktur di IKN.

Adapun untuk pemindahan ASN secara resmi akan dilakukan setelah Upacara Peringatan HUT Kemerdekaan ke-79 RI digelar di IKN pada 17 Agustus 2024 mendatang.

Namun pada Juli mendatang sebagian Menteri Kabinet yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan mulai pindah ke IKN, termasuk Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.

"Kami mendapatkan arahan dari Istana bahwa pemindahan bertahap, tapi ASN akan berpindah ke ASN setelah Agustus setelah upacara, insyallah September pemindahan. Tapi Juli sebagian Menteri sudah pindah ke IKN," ujarnya.

 

3 dari 3 halaman

Target Awal Juli

Alasan pemindahan ASN setelah Upacara HUT RI, yakni fasilitas dan infrastruktur di IKN akan dipakai terlebih dahulu oleh pelaksana upacara. Lantara mereka membutuhkan hunian untuk persiapan upacara HUT RI.

"Pemindahan tadinya bulan Juli akan pindah ke IKN, maka Juli sebagian Menteri ada yang pindah termasuk pak Basuki. Tapi untuk ASN karena Agustus nanti akan ada upacara di IKN dan untuk pelaksanaan upacara itu supporting systemnya sangat besar, ada ribuan orang yang bukan hanya datang tapi bermalam. Karena pada saat menjelang upacara akan dipakai oleh seluruh peserta upacara di IKN, kan itu memerlukan penginapan apartemen yang cukup banyak," pungkasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.