Sukses

Membengkak, Biaya Perjalanan Dinas Pemerintah Sentuh Rp 15 Triliun

Belanja barang pemeirntah salah satunya diperuntukkan bagi belanja perjalanan dinas.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Keuangan mencatat belanja barang pemerintah hingga Mei 2019 mencapai Rp 99,3 triliun. Angka tersebut naik sekitar 16,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 84,9 triliun.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Askolani mengatakan, belanja barang salah satunya diperuntukkan bagi belanja perjalanan dinas. Di mana pada Mei, perjalanan dinas mengalami peningkatan sebesar 22 persen.

"Yang agak sedikit mengalami peningkatan adalah belanja perjalan dinas mencapai Rp 15,1 triliun dibandingkan tahun lalu Rp 12,4 triliun," ujar Askolani saat memberi keterangan pers di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Jumat (21/6/2019).

Askolani mengatakan, kenaikan belanja perjalanan dinas pemerintah tersebut disebabkan aktivitas kementerian lembaga (K/L) pada bulan tersebut. Selain itu, biaya perjalanan dinas juga meningkat karena adanya pemilihan umum (umum).

"Kegiatan di KL aktivitasnya tinggi, ada juga terkait pemilu, KPU, Bawaslu, TNI dan polisi, perjalanan dinas sampai Mei ini naik 22 persen," jelasnya.

Reporter: Anggun P. Situmorang

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tiket Pesawat Mahal, Sri Mulyani Minta Penghematan Perjalanan Dinas Pejabat

Sebelumnya, mahalnya tiket pesawat tidak saja memberatkan masyarakat. Hal itu ikut berdampak pada biaya perjalanan dinas di kementerian dan lembaga (K/L). Kenaikan tarif pesawat membuat anggaran perjalanan dinas para pejabat K/L naik.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengaku telah mengeluarkan imbauan supaya K/L melakukan efisiensi dalam mengelola anggaran perjalanan dinas masing-masing. 

"Ya kita lihat, kan sebetulnya dari keseluruhan belanja K/L untuk perjalanan dinas itu kita minta diefiensikan," kata dia di Gedung BPK, Jakarta, Rabu (12/6/2019).

Adapun dampak dari kenaikan tiket pesawat tersebut akan tercermin pada laporan penggunaan dan realisasi anggaran masing-masing K/L.

"Jadi mungkin Kalau kenaikan tarif dari tiket-tiket tentu nanti akan terlihat, tapi karena memang pesan kita untuk seluruh K/L untuk perlu melakukan efisiensi dalam perjalanan dinas atau belanja barang secara keseluruhan maka nanti kita akan lihat," tutur dia.

Karena itulah efisiensi dinilai sangat penting dalam hal ini. Langkah efisiensi biasanya dilakukan dengan cara memangkas anggaran untuk menambal biaya yang naik. Hal tersebut biasanya akan terlihat dari laporan belanja masing-masing K/L.

"Jadi mungkin mereka juga akan melakukan efisiensi biasanya, kalau ada kenaikan disatu sisi tapi kemudian mereka melakukan efisien ditempat lain," tutupnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.