Sukses

BPJT: Brexit 2016, Mudik Dirasa Paling Tak Menyenangkan

BPJT yakin Brexit 2016 tidak terulang karena pemerintah sudah siapkan infrastruktur dan koordinasi dengan pemangku kepentingan lain diperkuat.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mewaspadai agar kejadian Brexit (GT Brebes Timur) tidak terjadi kembali pada musim mudik Lebaran 2019.

Sebab, jika berkaca pada 2016 lalu kemacetan parah terjadi hingga berhari-hari di GT Brexit sehingga meninggalkan catatan buruk.

Kepala Sub Bidang Operasional dan Pemeliharaan II Badan BPJT, Joko Santoso mengakui kejadian Brexit memang menjadi peristiwa yang tidak menyenangkan dan masih membekas sampai sekarang. Tidak hanya bagi masyarakat, bagi pemerintah pun demikian.

"Brexit 2016 mudik dirasa yang paling tidak menyenangkan," ujar dia saat diskusi dan peluncuran buku Mudik Minim Polemik, di Jakarta, Rabu (7/5/2019).

Joko mengisahkan kejadian pada 2016 lalu terjadi karena saat itu Jakarta hingga Brebes sudah bisa tersambung. Sehingga banyak pemudik yang penasaran untuk mencoba jalan tol baru tersebut yang kemudian menyebabkan kepadatan panjang.

Ditambah pada saat itu, kata Joko, jalan arteri yang ada di jalur pantura kurang baik. Sehingga banyak kendaraan yang memilih lewat jalan tol tersebut.

"Karena kejadian brexit kapastias jalan tolnya tidak bisa menampung pengguna. Itu disebabkan pengguna berpindah ke jalan tol brexit karena diinfokan jalan tol tersambung dan pihak petugas belum siap antisipasi lonjakan itu," ujar dia.

Berkaca pada kejadian tahun lalu, Joko meyakini pada 2019 tidak akan terjadi kejadian seperti Brexit 2016 lalu. Sebab pemerintah sudah menyiapkan jalan tol baru maupun arteri secara maksimal.

Di samping itu, sinergitas pemerintah dalam mensukseskan mudik ini terus diperkuat. Seperti misalnya, yang terjadi pada Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakat (PUPR), hingga pihak kepolisan yang selalu bekerja baik.

"Sampai 2019 capaian Kementerian PUPR sudah operasi 1.744 km dengan kerja sama 32 badan usaha jalan tol serta jalan tol yang dioperasikan 49 ruas," pungkas Joko.

 

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Jalan Tol Sepanjang 1.468 KM Siap Dilalui Saat Mudik Lebaran 2019

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan, Kementerian PUPR berupaya seoptimal mungkin, agar mudik Lebaran 2019 lebih baik dari tahun–tahun sebelumnya dari sisi keamanan, keselamatan, dan kenyamanan. 

Pada arus mudik 2019, pemudik mayoritas masih menggunakan moda jalan sebagai pilihan.  Pada 2019, setidaknya ada 1.468 km jalan tol yang siap dilalui pemudik jelang Lebaran nanti.

Panjang jalan tol tersebut terbagi dari Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 965 km dan Jalan Tol Trans Sumatra sepanjang 503 km. Jalan Tol Trans Jawa sepanjang 965 km siap digunakan ditambah ruas tol fungsional yaitu Tol Pandaan – Malang seksi 1 – 3 (31 Km) yang menjadi sirip Jalan Tol Trans Jawa. 

Untuk kelancaran dan kenyamanan arus mudik, seluruh pekerjaan perbaikan dan pembangunan jalan baik tol maupun non tol akan dihentikan pada H-10 Lebaran hingga H+10 Lebaran.

Termasuk pada proyek pembangunan Jalan Tol Layang Cikampek II juga akan dihentikan dan jumlah lajurnya akan difungsikan seperti semula yakni 4 lajur untuk masing-masing arah. 

"Pada lokasi pekerjaan Jalan Tol Layang Cikampek II akan dikembalikan 4 lajur dan dibersihkan. Untuk antisipasi kemacetan, kami juga tengah mengkaji dampak dari pemindahan Gerbang Tol Cikarang Utama ke GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama yang bertujuan memecah arus kendaraan yang ke menuju Tol Cikampek-Palimanan dan yang ke Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi," kata Basuki Hadimuldjono, Sabtu, 4 Mei 2019.

Tempat Istirahat (TI) dan Pelayanan (TIP) di Jalan Tol Trans Jawa sebanyak 71 unit rest area (55 rest area operasi dan 16 rest area konstruksi) yang ada di setiap jarak 20 Km.

 

3 dari 3 halaman

Jalan Tol Trans Sumatera

Sebelumnya,  jalan Tol Trans Sumatera yang siap digunakan untuk Mudik Lebaran 2019 sepanjang 503 km terdiri dari Tol Operasional sepanjang 278 km yakni TolBakaheuni-Terbanggi Besar (140,9 Km), Palembang-Indralaya (21,93 Km), Medan-Binjai Seksi 2 & 3 (10,46 Km), Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (62,11 Km) dan Belawan-Medan-Tanjung Morawa (42,7 Km). 

Kementerian PUPR berencana akan membuka tol Fungsional sepanjang 225 km, yaitu: Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang 189 km, Kayuagung-Palembang-Betung 33 km, dan Medan – Binjai Seksi 1 2,8 km. 

Pada Jalan Tol Trans Sumatera terdapat 1 Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar KM 20+700.

Untuk melihat kesiapan ruas tol yang fungsional, Kementerian PUPR melakukan pemantauan kesiapan Jalan Tol Trans Sumatera ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung sepanjang 185 Km. 

Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR, Danang Parikesit mengatakan, menjelang arus mudik lebaran 2019, terus dilakukan pemantauan secara rutin jalan tol ruas Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung hingga H-10 perayaan Idul Fitri 1440 Hijriah. 

"Kita terus lihat perkembangannya, guna memastikan kesiapan jalan tol ini dapat di lalui secara fungsional," kata Danang.

Danang Parikesit menghimbau pemudik untuk memperhatikan kecepatan kendaraan pada jalan tol fungsional.

Pada ruas tol fungsional pemudik juga harus menyiapkan bahan bakar dan kondisi mesin dalam keadaan baik. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.