Sukses

Genjot Kartu Kredit, Bank Mandiri Andalkan Sektor Pariwisata

Perbankan sangat mengandalkan sektor pariwisata dan travel untuk genjot penggunaan kartu kredit pada 2019.

Liputan6.com, Jakarta - Perbankan sangat mengandalkan sektor pariwisata dan travel untuk genjot penggunaan kartu kredit pada 2019.

Hal ini dibuktikan dengan banyaknya institusi perbankan yang memberi banyak promo dan cashback menarik bagi pengguna kartu kredit yang hendak berlibur.

Salah satunya adalah PT Bank Mandiri (Persero) yang menggandeng Japan National Tourism Organization (JNTO) untuk menggelar Japan Travel Fair 2019. Di pameran ini, nasabah bisa memanfaatkan promo menarik untuk berlibur ke Jepang.

Vira Widiyasari selaku Senior Vice President Credit Cards Group Bank Mandiri memaparkan, kontribusi sektor pariwisata dalam pertumbuhan kartu kredit sangat besar. Hampir 10-15 persen penggunaan kartu kredit berasal dari sektor ini.

"Kontribusinya ya cukup bagus, kira-kira 10-15 persen lah. Komposisinya ada tiket pesawat, hotel, makan dan lainnya," ungkap Vira di Jakarta Selatan, Jumat (1/3/2019).

Vira juga menambahkan, ini adalah pertama kalinya Bank Mandiri berkolaborasi di sektor pariwisata.

Ke depannya, Bank Mandiri akan bekerja sama lainnya agar penggunaan kartu kredit terus bertumbuh. Targetnya, Bank Mandiri bisa memberi nilai lebih pada nasabah dan akan semakin dipercaya.

"Kita enggak targetkan berapa berapanya, yang jelas Mandiri ingin kasih value added supaya nasabah merasa lebih nyaman dan percaya dengan kami," tambahnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penyaluran Kredit 2018

Sebelumnya, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menyalurkan kredit sebesar Rp 820,1 triliun sepanjang 2018. Jumlah tersebut tumbuh 12,4 persen dari tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan Bank Mandiri, Panji Irawan mengatakan, dari capaian itu, pembiayaan produktif perseroan tercatat sebesar Rp 558,7 triliun atau 77,71 persen dari portofolio.

"Kinerja ini pun kemudian berdampak pada kenaikan nilai aset konsolidasi perseroan menjadi Rp 1.202,3 triliun pada akhir tahun lalu,” kata Panji dalam acara paparan publik laporan keuangan, di Gedung Plaza Mandiri, Jakarta, Senin 28 Januari 2019.

Panji menambahkan, peningkatan kredit produktif tercermin dari penyaluran kredit modal kerja (bank only) yang tumbuh 9,58 persen yoy menjadi Rp 334,12 triliun dan kredit investasi  yang mencapai Rp 224,6 triliun, naik 11,69 persen yoy.

"Pertumbuhan kredit tersebut terutama didorong oleh dua segmen utama, yakni Corporate dan Retail, terutama kredit micro dan consumer," ujar dia.

Dia mengungkapkan pada 2018, pembiayaan segmen korporasi Bank Mandiri mencapai Rp 325,8 triliun, naik 23,3 persen yoy. 

"Khusus ke sektor infrastruktur, Bank Mandiri membukukan kenaikan pembiayaan (baki debet) yang signifikan sebesar 29,3 persen secara yoy menjadi Rp 182,3 triliun, atau 63,9 persen dari total komitmen Rp 285,4 triliun yang telah diberikan," ungkapnya.

Dari realisasi itu, penyaluran sektor transportasi tercatat sebesar Rp 39,5 triliun, migas dan energi terbarukan Rp 36,6 triliun, tenaga listrik Rp 34,0 triliun, konstruksi Rp 20,9 triliun, jalan Rp 15,9 triliun, telematika Rp 14,7 triliun, perumahan rakyat & fasilitas kota Rp 10,0 triliun, dan infrastruktur lainnya sebesar Rp 10,8 triliun. 

Sementara itu, kredit segmen retail perseroan tumbuh 10,52 persen yoy menjadi Rp 246,6 triliun. Khusus segmen mikro, perseroan telah memberikan kredit senilai Rp102,4 triliun, tumbuh 23,0 persen dari tahun sebelumnya.

"Adapun kredit konsumer yang disalurkan Bank Mandiri pada tahun lalu mencapai Rp 87,4 triliun, atau tumbuh 11,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya," ujar dia.  

Sebagai realisasi komitmen pada tujuan pemerataan pembangunan, sepanjang 2018 Bank Mandiri telah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 17,58 triliun, atau mencapai 100,11 persen dari target. 

"Secara kumulatif, hingga Desember 2018, Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 65,91 triliun kepada lebih dari 1,25 juta debitur yang tersebar di seluruh Indonesia. Bank Mandiri berkeinginan untuk menumbuhkan bisnis perseroan secara berkesinambungan dengan memperkuat struktur pendanaan melalui peningkatan dana murah, menjaga pertumbuhan biaya operasional serta penyaluran kredit yang lebih prudent baik di segmen Wholesale dan Retail," ujar dia.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.