Sukses

Kementerian PUPR Gencarkan Proyek Infrastruktur Kerakyatan di Cilacap

Infrastruktur kerakyatan menjadi program prioritas pemerintah.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menggencarkan pembangunan infrastruktur kerakyatan di kawasan selatan Jawa seperti di Kabupaten Cilacap untuk mengejar ketertinggalan dari Kabupaten/Kota di utara Jawa.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyatakan jika infrastruktur kerakyatan seperti rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), jembatan gantung dan program padat karya irigasi kecil tetap menjadi program prioritas pemerintah di samping pembangunan jalan, jalan tol, jembatan bentang panjang, dan bendungan.

"Pembangunan infrastruktur kerakyatan manfaatnya dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satunya pembangunan jembatan gantung yang masih banyak diperlukan untuk menggantikan jembatan-jembatan Indiana Jones,” kata dia lewat keterangan tertulis, Selasa (26/2/2019).

Untuk pembangunan infrastruktur kerakyatan di Cilacap, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air pada tahun ini melaksanakan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI) yang dikerjakan melalui skema Padat Karya Tunai.

Melalui program ini, masyarakat yang tergabung dalam Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) diberdayakan untuk membangun jaringan irigasi tersier sepanjang 322 meter.

Dari anggaran sebesar Rp 195 juta, selain untuk komponen biaya material dan bahan juga terdapat komponen upah bagi para petani sebagai pelaksana sebesar Rp 70 ribu per hari.

Pembangunan jaringan irigasi dilaksanakan selama 45 hari di mana saat ini sudah mencapai progres fisik 25 persen. Dengan skema Padat Karya Tunai, diharapkan jumlah uang yang beredar di desa akan meningkat.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Proyek Lain

Sementara untuk meningkatkan konektivitas desa di Cilacap, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VII Semarang, Ditjen Bina Marga telah menyelesaikan pembangunan dua jembatan gantung, yakni Jembatan Gantung Desa Jeruk Legi sepanjang 42 meter.

Proses pembangunannya dikerjakan pada September hingga Desember 2018 dengan anggaran Rp 4,8 miliar. Jembatan gantung kedua yakni di Desa Cikedondong dengan panjang 60 meter.

Sedangkan untuk mendukung sektor pendidikan di Cilacap, pada 2018 dibangun Rumah Susun (Rusun) Pondok Pesantren Miftahul Huda sebanyak 1 tower 3 lantai. Rusun memiliki jumlah kamar 37 unit tipe 36 m2.

Rusun juga dibangun untuk ditempati Aparatur Sipil Negara (ASN) dan keluarganya yang bertugas di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. Rusun dibangun dengan biaya sebesar Rp 29 miliar terdiri dari tower 1 setinggi 3 lantai dengan 42 unit tipe 36 m2 dan tower 2 setinggi 4 lantai dengan jumlah 50 unit tipe 24 m2.

Di Pulau Nusakambangan, juga dibangun Rumah Khusus (Rusus) untuk petugas Lapas Nusakambangan sebanyak 28 unit tipe 36 m2 dengan anggaran sebesar Rp 4,6 miliar. Rusun dan Rusus yang dibangun melibatkan warga binaan Lapas yang telah mengikuti program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja konstruksi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini