Sukses

Mentri Susi Minta Warga Kerinci Tak Lagi Gunakan Sedotan Plastik

Untuk menanggulangi stunting, Menteri Susi mengkampanyekan konsumsi ikan masyarakat Kerinci.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti menjadi pembicara dalam kegiatan bertajuk “Ayo Makan Ikan untuk Mencegah Stunting” di Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi.

Hal ini dilakukan dalam rangka untuk mengkampanyekan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan), karena saat ini konsumsi ikan per kapita masyarakat Jambi masih sangat rendah dan jauh di bawah angka konsumsi ikan nasional yaitu mencapai 50,69 kilogram (kg) per kapita pada 2018.

Dalam sambutannya, Menteri Susi mengatakan bahwa hal ini menjadi ironi karena mengingat Jambi khususnya masyarakat Kerinci memiliki Danau Kerinci seluas 4,5 km persegi yang kaya dengan hasil perikanannya. Hal buruk ini harus segera ditanggulangi agar mencegah masyarakat dari stunting.

Selain untuk mendorong masyarakat Kabupaten Kerinci untuk lebih mengkonsumsi ikan, kedatangan Menteri Susi juga untuk mengimbau masyarakat agar menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya perikanan. Salah satunya dengan memperhatikan daya dukung lingkungan dan menghindari eksploitasi berlebihan.

Tidak hanya berpesan kepada masyarakat, Menteri Susi pun berpesan kepada Pemda setempat agar memperhatikan daya dukung danau terhadap budidaya keramba jaring apung (KJA). Selain itu, ia juga meminta masyarakat untuk tidak memaksa menambah jumlah KJA jika memang sudah mencapai limit.

Menteri Susi juga berpendapat bahwa Danau Kerinci sangat berpotensi untuk dijadikan daerah pariwisata karena memiliki pemandangan alam sekita yang indah. Hal ini membuatnya meminta pada masyarakat sekitar untuk menjaga lingkungan dari sampah yang berserakan terutama sampah plastik.

"Pemakaian sampah sekali pakai dikurangi. Sedotan tidak perlu lagi, kan bisa pakai gelas langsung. Makan kelapa muda langsung tanpa sedotan juga lebih nikmat. Kantong plasik bisa diganti dengan kantong kain atau ganepo yang tahan bertahun-tahun," pesannya  dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (13/2/2019).

Dengan begitu ekosistem produktif tetap dapat terjaga. Saluran air tidak akan tersumbat sampah, sehingga tidak akan terjadi banjir.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bantuan Ikan

 

Tidak hanya melakukan kampanye dan penghimbauan saja, Kementrian Kelautan dan Perikanan juga menyerahkan bantuan 300 ribu ekor benih ikan mas, 300 ribu ekor benih ikan nila, 120 ribu ekor benih ikan lele, serta 120 ekor benih ikan jelawat dan nilem.

Tidak hanya itu saja, KKP juga memberikan 10 ton pakan ikan mandiri, 2 paket budidaya sistem bioflok, beberapa unit peralatan budidaya ikan di danau tersebut. Selain itu, juga memberikan pinjaman Badan Layanan Umum Lembaga Pinjaman Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) kepada tiga kelompok pembudidaya ikan masing-masing senilai Rp 150 juta, Rp 100 juta, dan Rp 500 juta.

Sementara itu, Bupati Kerinci, Adirozal mengatakan bahwa upaya peningkatan konsumsi ikan pada masyarakat Kerinci pun tengah dilakukan oleh Pemda setempat dengan melakukan penebaran benih ikan-ikan khas andalan Kerinci.

Selain itu, pihaknya juga telah melaksanakan pelatihan teknis dan pengamanan suaka perikanan Danau Kerinci sehingga diharapkan diharapkan produksi perikanan dan tangkapan nelayan meningkat.

Adirozal pun mengakui jika kawasan usaha perikanan Kerinci memang belum dikelola secara optimal karena berkendala dengan kuranganya modal yang dimiliki. Namun dengan bantuan yang telah diberikan Kementrian Kelautan dan Perikanan, mereka berharap pengembangan kawasan ini akan berhasil.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.