Sukses

Barata Indonesia Bakal Produksi Roda Kereta Api Nasional

Saat ini telah diinisiasi pembahasan road map pengembangan teknologi roda kereta api yang akan diprakarsai Menristekdikti.

Liputan6.com, Jakarta PT Barata Indonesia (Persero) berniat untuk meningkatkan kapasitas manufaktur perusahaan dengan memproduksi Roda Kereta Api Nasional. 

 

Direktur Utama Barata Indonesia, Oksarlidady Arifin mengatakan, Barata Indonesia sebagai BUMN yang diminta Kementerian BUMN untuk mulai mengembangkan roda kereta api nasional, sangat bersyukur atas kepedulian dari Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi.

"Rencananya tahun 2019 Barata Indonesia menargetkan untuk memulai proses produksi tahap pertama, dilanjutkan dengan tahap kedua pada tahun 2020 seraya menunggu kesiapan modal kerja," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/2/2019).

Perwakilan dari Kemenristekdikti, Kementerian BUMN, ITS maupun BPPT telah meninjau langsung fasilitas serta kapabilitas workshop serta juga menengok pabrik machining centre baru yang tengah dibangun Barata Indonesia.

Sebagai tindak lanjut kunjungan tersebut dan sesuai dengan arahan Menteri BUMN agar Barata Indonesia mulai memproduksi Roda KA untuk menggantikan arus impor.

Saat ini telah diinisiasi pembahasan road map pengembangan teknologi roda kereta api yang akan diprakarsai Menristekdikti. Dengan melibatkan kalangan ilmuwan di akademisi ITS dan lembaga lainnya, pada 7 Februari lalu di ITS Surabaya.

 

Barata Indonesia optimis dapat mengemban amanah tersebut dengan baik. Terlebih Barata Indonesia selama ini juga telah dikenal sebagai perusahaaan yang memproduksi komponen kereta api, yakni Bogie, yang tidak hanya dikonsumsi oleh pasar lokal namun juga telah diekspor ke berbagai macam negara.

Keberadaan machining center yang tengah dibangun juga merupakan salah satu upaya dari perusaaan untuk meningkatkan performa proses machining yg saat ini dituntut lebih cepat dan presisi. Termasuk salah satu fungsinya akan dimanfaatkan utk proses Machining Roda Kereta Api. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.