Sukses

Indonesia Bakal Ekspor Tanduk ke Jerman

Indonesia akan mengekspor tanduk sapi dan kerbau ke Jerman. Hal ini merupakan yang pertama di mana tanduk-tanduk tersebut diekspor dalam kondisi utuh.

Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan mengekspor tanduk sapi dan kerbau ke Jerman. Hal ini merupakan yang pertama di mana tanduk-tanduk tersebut diekspor dalam kondisi utuh.

Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Peternakan Kementerian Pertanian (Kementan) Fini Murfiani mengatakan, memang sudah ada permintaan dari pengusaha asal Jerman untuk komoditas tanduk tersebut. Oleh sebab itu, saat ini eksportir di Indonesia tengah mempersiapkan tanduk-tanduk untuk bisa segera diekspor.

‎"Ada permintaan dari Jerman untuk produk tanduk, jadi yang nonpangan. Ini kita lagi siapkan. Ini berasal dari RPH yang sudah ber-NKV (nomor kontrol veteriner). Jadi lebih mutu dan keamanannya sudah lebih bagus. Dan persyaratannya tentang tenaga kerjanya," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu (20/1/2019).

Menurut Fini, memang sebelumnya Indonesia sudah mengekspor tanduk ke negara lain, namun dalam bentuk produk jadi seperti kerajinan. Namun untuk produk tanduk utuh, ekspor ke Jerman ini akan menjadi yang pertama.

"Ini baru pertama kali. Yang sudah-sudah dalam bentuk kerajinan, seperti hiasan dari tanduk, itu sudah banyak. Itu sudah barang jadi. Mereka minta kita supaya dipercepat, apa yang harus dipersyaratkan, siapa yang mengeluarkan, persyaratan G to G (government to government)," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kirim 1 Kontainer

Untuk tahap awal, rencananya Indonesia akan mengirim sebanyak 1 kontainer. Nantinya tanduk-tanduk tersebut akan diolah agar menjadi bahan baku bagi produk lain seperti seperti untuk obat-obatan.

‎"Yang siap 1 kontainer. Tanduk itu diolah macam-macam. Bisa dalam bentuk gelatin, untuk kapsul, untuk kosmetik. Diolah lagi memang di sana. Itu diurai, ada bermacam-macam yang terkandung di dalam tanduk, dipisah-pisah komponen-komponennya. Jadi untuk obat-obatan," tandas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini