Sukses

Harga Emas Stabil di Tengah Penguatan Bursa Saham

Harga emas berjangka AS ditutup turun tipis yaitu hanya 0,2 persen menjadi USD 1.288,40 per ounce.

Liputan6.com, Jakarta - Harga emas hanya sedikit berubah pada perdagangan Selasa setelah kesepakatan Brexit yang diusulkan oleh Perdana Menteri Theresa May ditolak parlemen. Kenaikan bursa saham dan juga penguatan nilai tukar dolar AS membuat daya tarik logam layu.

Mengutip Reuters, Rabu (16/1/2019), harga emas di pasar spot tidak berubah atau tetap di USD 1.289,35 per ounce pada pukul 5.02 sore Waktu New York. Sementara harga emas berjangka AS ditutup turun 0,2 persen menjadi USD 1.288,40 per ounce.

Anggota parlemen Inggris tidak sepakat akan rencana penyelesaiaan keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit) yang diusulkan oleh Perdana Menteri Theresa May. Sebanyak 230 sura menyatakan ketidaksetujuan.

Hal tersebut memicu pergolakan politik yang dapat menyebabkan rencana keluarnya Inggris dari Uni Eropa menjadi tidak teratur atau bahkan pembalikan keputusan yang telah dilakukan pada 2016.

"Sebenarnya masalah Brexit ini meningkatkan ketidakpastian geopolitik, tetapi fakta bahwa dolar AS naik dan bursa saham menguat telah meredam setiap rencana pembelian emas," kata Bob Haberkorn, analis senior di RJO Futures.

Pasar saham utama dunia naik pada perdagangan Selasa, didukung oleh rencana China untuk memperkenalkan kebijakan untuk menstabilkan ekonomi yang melambat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Sebelumnya

Harga emas menguat pada awal pekan ini didorong bursa saham global dan dolar Amerika Serikat (AS) yang tertekan. Akan tetapi, harga emas di posisi USD 1.300 per ounce belum dapat diraih.

"Jelas perhatian ekonomi global pada awal pekan ini tertuju pada China. Untuk pertama kali secara bulanan ekspor China turun dalam dua tahun ini. Ketidakpastian data ekonomi di Eropa dan kekhawatiran Brexit juga menambah sentimen di pasar," ujar Analis Zaner Precious Metals dalam laporannya, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Selasa (15/1/2019).

Harga emas untuk pengiriman Februari naik USD 1,8 atau 0,1 persen ke posisi USD 1.291,30 per ounce. Pada Jumat pekan lalu, harga emas menguat 0,3 persen secara mingguan. 

Pada perdagangan harian, harga emas sentuh level tertinggi USD 1.296,60. Namun, gagal raih posisi psikologis USD 1.300. Posisi level tersebut yang dapat mendorong momentum kenaikan harga emas.

Sementara itu, harga perak untuk pengiriman Maret bertambah tiga sen atau 0,2 persen ke posisi USD 15.686 per ounce. Selama sepekan, harga perak merosot 0,8 persen.

Indeks dolar AS turun tipis 0,1 persen ke posisi 95,55. Pada pekan lalu, indeks dolar AS merosot 0,6 persen. Pelemahan dolar AS dapat menarik minat untuk aset berdenominasi dolar AS seperti emas bagi pemegang mata uang lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.