Sukses

Harga Ayam Rp 33 Ribu per Kg di Pasar Tomang Barat

Harga ayam naik sedikit di Pasar Tomang Barat pada awal pekan ini.

Liputan6.com, Jakarta - Harga ayam terpantau naik sedikit di Pasar Tomang Barat, Jakarta Barat. Para pedagang menyebut kenaikkan tidak signifikan dan memprediksi harga akan, seperti biasanya, naik menjelang tahun baru.

"Harga sekarang baik sedikit, seribu-dua ribu," ujar Kusmiyatun (50) kepada Liputan6.com, Senin (19/11/2018).

Di tempatnya berjualan, harga ayam per kilogram (kg) dijual Rp 33 ribu, ceker Rp 25 ribu/kg, kepala Rp 10 ribu/kg, kulit 25 ribu/kg, dan ati ampela Rp 3 ribu sepasang," terangnya.

Pedagang lain, Ijan (43), juga menjual dengan harga yang sama, yaitu Rp 33 ribu. "Harga merambat naik sedikit sekarang. Biasanya Rp 30 ribu sekilo, sekarang Rp 33 ribu," tutur dia.

Ia membanderol sayap dan paha seharga Rp 32 ribu/kg, dan fillet seharga Rp 50 ribu/kg. Lebih lanjut, kulit dan ceker ayam dijual Rp 23 ribu/kg, dan ati ampela per pasang Rp 2.500. Ijan memprediksi harga ayam akan naik di akhir tahun.

"Biasanya kalau akhir tahun agak melonjak menjelang tahun baru. Biasanya yang sudah-sudah naik, kalau masih pertengahan belum," ujarnya.

Beralih ke daging sapi, pedagang memastikan harga masih tetap stabil dari sebelumnya. "Harga dagang sapi masih standar Rp 120 ribu. Kalau iga Rp 90 ribu. Babat Rp 50 ribu per kilo," ujar Asep Empe (30).

Haji Udin (54) menyatakan hal senada. "Harga daging masih normal Rp 120," ujar dia.

Di tempat jualan pria asal Cisoka itu turut dijual urat buat untuk bakso seharga Rp 50 ribu/kg, kemudian iga Rp 85 ribu/kg, dan sumsum dibanderol Rp 30 ribu/kg.

Haji Udin menjelaskan, penjualan daging sapi sedang menurun tajam semenjak hari raya Idul Fitri lalu. Ia pun berharap agar penjualan kembali naik di awal bulan Januari. "Untuk sementara ini agak kurang. Turun 70 persen dari habis lebaran Idul Fitri," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Mendag: Harga Telur dan Ayam Berpotensi Naik di Akhir Tahun

Harga telur dan ayam berpotensi naik pada akhir tahun ini. Ini seiring tingginya permintaan warga menjelang Natal dan Tahun Baru.

Ini diungkapkan Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita."Telur dan ayam ada potensi kenaikan harga," kata dia di Batam, seperti mengutip Antara, Minggu, 11 November 2018.

a mengatakan saat menjelang Natal dan Tahun Baru, kebutuhan masyarakat akan telur meningkat, sedangkan pasokannya relatif mengkhawatirkan.

"Suplainya, saya khawatir berkurang, mudah-mudahan tidak, maka akan jadi persoalan," kata dia. Dia pun meminta seluruh kepala dinas perdagangan untuk terus mengawasi kenaikan harga komoditas itu.

Menteri menjabarkan, pemerintah sebenarnya sudah menerapkan strategi untuk menekan kenaikan harga telur. Ini sejak komoditas itu mengalami penurunan harga beberapa waktu lalu.

"Saat harga telur turun, kami justru menaikkan harga batas bawah dan meminta pedagang retail modern membeli harga lebih tinggi sehingga para peternak tidak mengalami kerugian," kata dia.

Bila harga telur dibiarkan melemah, maka ia khawatir peternak memilih afkir dini, memotong ayam petelur. Pada akhirnya, pasokan telur berkurang dan harga akan meningkat lebih tinggi.

"Kami meminta tolong koordinasi dengan pasar, membeli jangan terlalu rendah," kata dia.

Selain telur dan ayam, harga cabai merah dan cabai keriting juga betpotensi naik, dipengaruhi keterbatasan pasokan karena sudah memasuki musim hujan.

Sementara itu, secara keseluruhan menurut mendag, harga komoditas pangan relatif stabil, tidak terlalu mempengaruhi inflasi. "Kontribusi volatile food tidak tinggi pada inflasi," kata dia. Pasokan beras relatif mencukupi, demikian pula minyak goreng, daging, bawang putih dan bawang merah.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.