Sukses

Harga Telur Ayam Tembus Rp 30 Ribu per Kg di Pasar Palmerah

Harga telur ayam mencapai Rp 30 ribu per kilogram (kg) jelang akhir pekan ini di pasar Palmerah.

Liputan6.com, Jakarta - Harga telur ayam mencapai Rp 30 ribu per kilogram (kg) jelang akhir pekan ini di pasar Palmerah. Harga telur ayam sempat berada di posisi Rp 28 ribu per kg.

Hal itu seperti yang disampaikan sejumlah pedagang di Pasar Palmerah saat ditemui Liputan6.com. Pedagang menjual harga telur ayam berada di kisaran Rp 28 ribu-Rp 30 ribu per kg.

Salah satu pedagang yang namanya tidak mau disebut, mengatakan harga telur ayam Rp 30 ribu per Kg tidak pernah terjadi sebelumnya.

"Tidak pernah Rp 30 ribu, hanya sekarang ini," ucap dia saat ditemui di Pasar Palmerah, Jumat (13/7/2018).

Sebelumnya, ketika bulan Ramadan, harga telur masih di kisaran Rp 23 ribu ke kg. Sekarang, harga telur ayam mulai menyentuh Rp 30 ribu per kg, telur ayam kampung 22 ribu per sepuluh butir, dan telur puyuh 32 ribu per kg.

Pedagang pun tidak mengetahui sebab kenaikan harga ini. Harganya langsung naik sehingga pedagang menaikkan harga jual telur ayam. Pembeli pun sedikit berkurang lantaran harga telur cenderung naik.

"Tidak tahu, pokoknya langsung naik,begitu saja. Pembelinya agak kurang, biasanya harga Rp 26 ribu, Rp 27 ribu, sekarang Rp 30 ribu. Pastilah (pembeli telur ayam berkurang-red)," ujar dia.

Tak hanya telur ayam, harga telur bebek juga ikut naik dari kisaran Rp 24 ribu menjadi Rp 27 ribu. 

"Mahalan sekarang daripada Lebaran. Biasanya habis Lebaran turun, tapi belum tentu juga, tapi tergantung pasokan. Jadi ya di sini ikutin aja," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Strategi Mendag Tekan Harga Telur Ayam

Sebelumnya, harga telur ayam di berbagai daerah terus naik akhir-akhir ini. Kenaikan tertinggi di DKI Jakarta terjadi di Pasar Pesanggrahan sebesar Rp 30.000 per kilogram (Kg). Demikian dikutip dari infopangan.jakarta, Rabu, 11 Juli 2018.

Menteri Perdagangan (Mendag), Enggartiasto Lukita, mengatakan kenaikan harga telur dipicu melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang tembus 14.300. Hal ini kemudian berdampak pada kenaikan pakan ayam.

"Harga pakan naik karena dolar AS ya. Nanti kita akan duduk bersama-sama dengan penjual pakan, berapa Anda untungnya. Dengan kenaikan ini berapa, bagaimana?" ujar dia di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta.

Enggartiasto mengatakan dia sudah bertemu dengan asosiasi perunggasan agar harga telur bisa sesuai dengan HET (Harga Eceran Tertinggi). HET telur menurut Kementerian Perdagangan sebesar Rp 22.000 per kg. 

"Kita sudah bicara dengan Pinsar (Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat). Alasannya ya bahwa yang pertama pakannya naik. Kemudian doc (day old chicken-red) dia juga naik baik harga beli pakannya meningkat. Solusinya nanti," ujar dia.

 

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.