Sukses

RI Genjot Ekspor Kopi ke Kanada

Nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia pada 2017 tercatat mencapai USD 34,45 juta atau naik 6,1 persen dibanding 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Kopi khas Indonesia (Indonesian specialty coffee) semakin banyak dikonsumsi masyarakat Kanada. Melihat hal itu, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan Konsul Jenderal RI (KJRI) Vancouver bekerja sama dengan Nusa Coffee menyelenggarakan Indonesian Specialty Coffee: From Farm to Cup pada April lalu di British Columbia, Vancouver, Kanada.

Kepala ITPC Vancouver Rafika Arfani mengatakan, Nusa Coffee merupakan kedai kopi di Vancouver yang khusus menjual kopi khas Indonesia.

"Konsumsi kopi masyarakat Kanada dalam rentang usia 18-79 tahun mencapai 71 persen. Kami berharap kopi Indonesia akan semakin banyak dikonsumsi di Kanada," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (22/5/2018).

Sebanyak 80 orang penggiat kopi seperti pengolah kopi (roaster), importir kopi, pemilik kedai kopi, peminat kopi, media, dan influencer hadir meramaikan acara ini. Acara dikemas dalam bentuk gelar wicara (talk show) dan pengujian cita rasa kopi (coffee cupping/tasting).

Acara gelar wicara menghadirkan sejumlah tokoh kunci sebagai narasumber guna mendiskusikan serba-serbi kopi khas Indonesia seperti Said Baabud (TPSA Project), Hiro Tsujimoto (Republica Coffee), Mike Li (Los Beans), Diana Kosmanto (Orang Utan Coffee), Mahyana Sari (KSU Arinagata), Daroe Handojo (Specialty Coffee Association of Indonesia), dan Normand Roy (TFO Canada).

Selain itu Matt Johnson dari Prototype Coffee, salah satu microroaster di Vancouver, juga hadir sebagai moderator.

”Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi penyuplai kopi khas Indonesia dengan buyer potensial Kanada sekaligus memperkenalkan kopi Indonesia pada masyarakat Kanada," ungkap dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Komunikasi Langsung

Sementara itu, penyuplai kopi dari Indonesia yang turut hadir adalah petani kopi Aceh Gayo asal Takengon yang mewakili lima koperasi yaitu Meukat Komoditi Gayo, Kokowagayo, KSU Arinagata, Orang Utan Coffee, dan Redelong Organic Cooperative serta perwakilan PT Sulotco yang memperkenalkan kopi Toraja.

Para penggiat kopi yang hadir dapat berkomunikasi langsung dengan para petani untuk mengetahui cara kopi Indonesia diproduksi. Seluruh penyuplai kopi yang hadir pada acara ini merupakan mitra Kanada-Indonesia Trade and Private Sector Assistance (TPSA) yang merupakan proyek kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan Global Affairs Canada

Selain itu, pada acara ini juga ditandatangani nota kesepahaman (MoU) antara PT Kopiku Indonesia dengan Nusa Coffee. Kesepakatan yang telah dibuat mencakup beberapa kerja sama dalam hal penyediaan pasokan kopi, pengembangan produk, dan peningkatan keahlian para pekerja.

Nilai impor kopi Kanada dari dunia selama 2017 mencapai USD 1,29 miliar atau naik 8,10 persen dibandingkan 2016 yang tercatat sebesar USD 1,19 miliar. Sebagian besar impor kopi Kanada dipasok dari Amerika Serikat sebesar USD 428,6 juta, Kolombia USD 231,5 juta, Brasil USD 145 juta dan Guatemala USD 96,70 juta.

Sedangkan nilai ekspor kopi Indonesia ke dunia pada 2017 tercatat mencapai USD 34,45 juta atau naik 6,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang tercatat USD 32,45 juta.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.