Sukses

Jelang Ramadan, Harga Cabai Keriting Merah Merosot

Menyambut ramadan, pedagang menyebutkan pembeli banyak cari kentang untuk sahur.

Liputan6.com, Jakarta - Sidang Isbat telah memutuskan, 1 Ramadan akan jatuh pada Kamis 17 Mei 2018. Satu hari jelang Ramadan, harga pangan di pasar tradisional cenderung belum stabil.

Pedagang sayuran di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Uus (50) menyampaikan, cabai merah keriting kini kembali turun menjadi Rp 25 ribu per kg setelah melonjak.

"Cabai keriting merah sekarang turun dari Rp 40 ribu per kg jadi Rp 25 ribu per kg. Sudah tiga hari. Lagi banjir (pasokan), biasa," kata dia kepada Liputan6.com di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Rabu (16/5/2018).

Menurut pantauan Liputan6.com di tempat yang sama pada dua pekan lalu, harga cabai merah keriting memang terpatok di angka Rp 25 ribu per kg. Namun menurut Uus, harganya sempat menukik tinggi belum lama ini.

Begitu pula dengan harga cabai rawit merah yang Rp 35 ribu per kg, dan cabai rawit hijau seharga Rp 30 ribu per kg. Uus menuturkan, nilai jual keduanya kini menurun sejak sekitar satu pekan terakhir.

Untuk beberapa komoditas lainnya antara lain bawang merah, bawang putih bulat dan bawang putih cutting, Uus mengaku, harganya masih tetap. Bawang merah dijualnya Rp 35 ribu per kg, bawang putih bulat Rp 30 ribu per kg dan bawang putih cutting Rp 35 ribu per kg.

Selain itu, penurunan harga kali ini dialami tomat buah, yang turun dari Rp 12 ribu per kg menjadi Rp 10 ribu per kg. Sementara kentang belum bergerak secara harga, yakni Rp 12 ribu per kg. "Tapi kentang yang paling banyak dicari pembeli saat ini. Katanya itu buat sahur," ujar Uus. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Harga Daging Ayam Melambung

Sebelumnya, Kementerian Pertanian (Kementan) mengonfirmasi bahwa harga daging ayamjenis broiler atau ras per ekor di pasaran sejak dua sampai tiga hari lalu terpantau naik. Hal itu disebabkan kenaikan harga pakan ayam impor.

Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Agung Hendriadi mengatakan, harga daging ayam broiler atau ras itu menanjak dari sebelumnya Rp 32 ribu menjadi Rp 36 ribu.

"Harga daging ayam mengalami lonjakan, naik Rp 4 ribu," kata dia di sela-sela acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kemenkominfo, Jakarta, Jumat 11 Mei 2018.

Melihat data dari situs infopangan.jakarta.go.id, harga ayam broiler atau ras di pasar tradisional di Pasar Minggu, Jakarta, naik dari Rp 35 ribu per ekor (10 Mei) menjadi Rp 37 ribu per ekor. Namun demikian, harga daging ayam di pasar tradisional lainnya masih terpantau stabil Rp 35 ribu per ekor.

Lebih lanjut Agung menjelaskan, naiknya harga daging ayam dipengaruhi oleh harga pakan impor hewan berkaki dua tersebut, yang melonjak sekitar Rp 100-150.

"Harga pakannya naik Rp 100-150 per kg. Itu juga karena penguatan nilai dolar, makanya (jenis pakan ayam) konsentrat khususnya yang kita masih impor sama naik," ucapnya.

Tidak hanya pakan, Agung menambahkan, harga bayi ayam berumur lima hari (Day Old Chicken/DOC) yang didatangkan dari luar negeri pun meninggi, menjadi Rp 500 per ekor.

Menanggapi hal itu, dia menjelaskan, Kementan terus berupaya mengantisipasi potensi kenaikan jelang Ramadan, yakni dengan berkoordinasi bersama seluruh produsen daging ayam.

"Nanti kita selesaikan dengan kawan-kawan, bagaimana cara kita menekan harga, salah satu caranya ya kita turunkan harga pakan. Produsen pakan (ayam) juga kita undang agar bisa menurunkan harga sehingga bisa memenuhi kebutuhan daging di pasar," pungkas dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.