Sukses

Gagal Akuisisi Bank, BRI Agro Fokus Terbitkan Saham Baru

BRI Agro masih tetap ingin melakukan aksi korporasi akuisisi usai menerbitkan saham baru.

Liputan6.com, Jakarta - Rencana PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) sebagai anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam mengakuisisi saham 2 bank kecil tampaknya sedikit terganjal, setelah bank asing merebut salah satu bank incaran mereka.

Direktur Utama BRI Suprajarto mengonfirmasi, sudah ada pengumuman mengenai kegagalan pencaplokan satu target mereka tersebut beberapa hari lalu. Namun begitu, ia tetap akan memerhatikan satu bank lainnya setelah menerbitkan saham baru, atau right issue.

"Paling tidak satu, kita lihat nanti. Ini kan mau right issue. Setelah right issue, baru kita fokus pada akuisisi," ujar dia di Jakarta, seperti ditulis Selasa (3/4/2018).

Dia menyatakan, kegagalan BRI Argo dalam mengakuisisi bank incarannya disebabkan oleh beberapa hal, seperti lebih tingginya tawaran kepemilikan saham dari bank asing saingannya, serta dorongan bank tersebut dalam mengembangkan korporasinya di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bank Bidikan

Ketika ditanya, bank apa yang kini tengah dibidik oleh BRI Argo untuk diambil alih, Suprajarto belum mau berkomentar lebih jauh. "Pokoknya, lebih kecil sedikit dari BRI Agro," kata dia.

Sebelumnya, BRI Argo menyebutkan, dana akuisisi bisa diperoleh melalui skema right issue, yang mana juga akan sekaligus menambah modal mereka untuk naik kelas ke dalam kategori bank BUKU III.

Mengacu terhadap skenario tersebut, Suprajarto menegaskan bahwa menjadi bank BUKU III lewat skema right issue merupakan prioritas utama BRI saat ini.

"Kalau right issue ini harapan kita sudah BUKU III. Itu sudah enggak ada pengaruh lagi dari akuisisi. Pokoknya right issue, harapan kita begitu," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.