Sukses

Pakai Gas Bumi, Industri Bisa Hemat Biaya 40 Persen

Saat ini semakin banyak industri dalam negeri beralih ke bahan bakar gas bumi.

Liputan6.com, Jakarta PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) menyatakan, penggunaan bahan bakar gas bumi di sektor industri, akan menghemat biaya produksi hingga 40 persen. Perusahaan terus memperkenalkan manfaat gas bumi, terutama kepada Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Dengan beralih ke gas bumi PGN, industri dapat menekan biaya produksinya hingga 40 persen dari penghematan konsumsi bahan bakar,” kata Division Head of Corporate Communication PGN, Desy Anggia dalam keterangan resminya di Jakarta, Minggu (12/11/2017).

Desy menambahkan, saat ini semakin banyak industri dalam negeri beralih ke bahan bakar gas bumi. Sebab, gas bumi memiliki banyak manfaat. Selain bersih, aman, dan efisien, ketersediaannya pun terjamin.

Sebagai contoh, PT Fajar Surya Tridasa di Bekasi. Pabrik kertas di Indonesia ini memilih beralih dari bahan bakar liquefied petroleum gas (LPG) ke gas bumi dari PGN pada pertengahan tahun lalu karena harganya lebih murah.

“Dengan beralih ke gas bumi, produsen kertas ini bisa efisien sekitar 40 persen dibanding sebelumnya menggunakan LPG," ujarnya.

Keuntungan lain mengonsumsi gas bumi, diakuinya, adanya beragam penyaluran gas. Tidak lagi terbatas pada penyaluran melalui pipa saja, melainkan pemanfaatan gas dengan metode lain, seperti CNG (Compressed Natural Gas).

“Pelaku industri menengah dan ke bawah, seperti restoran dan hotel tetap bisa menikmati gas meski tidak ada sambungan ke jaringan pipa gas karena ada dalam bentuk CNG yang diantar ke pelanggan dengan kendaraan khusus,” kata dia.

Perusahaan, sambungnya, juga memperluas manfaat gas dengan menyasar penyaluran gas untuk UMKM dengan konsep food truck. Food truck ini dilengkapi dengan pengering, kompor, pendingin ruangan, dan generator listrik yang berbahan bakar gas bumi.

Pemanfaatan gas bumi dalam bentuk CNG juga disalurkan untuk transportasi atau disebut GasKu. Program ini merupakan layanan penyaluran gas bumi untuk transportasi dengan menggunakan konverter kit.

“Ini semua upaya kami untuk mengoptimalkan program Smart Energy, yakni bagaimana mengelola dan memanfaatkan energi secara efektif dan efisien,” jelas Desy.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jangkau 1.658 Industri

Smart Energy merupakan salah satu program dari tema besar layanan PGN yaitu PGN 360 degree Integrated Solution. Tema besar layanan PGN ini mengusung konsep pemberian solusi terintegrasi untuk memberikan layanan yang menyeluruh dan mengerti pelanggan, dengan segala keunikan dan kemampuan PGN.

Dalam PGN 360 Degree Integrated Solution, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir. Seperti, menyediakan gas bumi melalui anak usaha Saka Energi, menyediakan gas bumi dalam bentuk gas alam cair (LNG), CNG sampai melalui jaringan pipa gas bumi yang tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi.

Saat ini, PGN telah memasok lebih dari 1.658 industri besar dan pembangkit listrik. Lebih dari 1.984 pelanggan komersial, dan 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN.

Konsumen tersebut tersebar di 19 kabupaten/kota di 12 provinsi, di antaranya Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Sorong Papua.

Perusahaan juga terus mengerjakan pembangunan proyek infrastruktur, di antaranya Distribusi Dumai, Transmisi Duri – Dumai, pengembangan jaringan Gresik-Lamongan-Tuban, pengembangan jaringan di Pasuruan, pengembangan jaringan Senayan City-Pondok Indah Mall, kawasan industri di Bekasi dan Tangerang.

PGN akan tetap agresif membangun infrastruktur gas bumi nasional untuk meningkatkan pemanfaatan produksi gas nasional. Saat ini, infrastruktur pipa gas yang dibangun dan dioperasikan mencapai lebih dari 7.450 km atau setara dengan 80 persen pipa gas bumi hilir nasional.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini