Sukses

Harga Emas Menguat Imbas Dolar AS Tertekan

Indeks dolar AS melemah dan ketidakpastian situasi di Arab Saudi membayangi harga emas.

Liputan6.com, New York - Harga emas menguat ke level tertinggi dalam tiga minggu. Kenaikan harga emas didorong indeks dolar Amerika Serikat (AS) melemah.

Harga emas untuk pengiriman Desember naik US$ 7,9 atau 0,6 persen ke posisi US$ 1.283,70 per ounce. Harga perak naik 19,8 persen atau 1,2 persen ke posisi US$ 17.138 per ounce.

Chief Investment Office Wolfpack Capital, Jeff Wright menuturkan, dolar AS merosot mendorong penguatan harga emas. Dolar AS cenderung tertekan usai catatkan penguatan dalam beberapa minggu.

Indeks dolar AS turun 0,1 persen terhadap enam mata uang utama ke posisi US$ 94,89. Biasanya pergerakan indeks dolar AS dan harga emas berlawanan.

"Harga emas menguat usai aksi jual dolar AS. Sejumlah investor juga mulai mengalihkan dana ke portofolio aset yang tidak berkaitan dengan bunga dan menyebabkan biaya. Selain itu, bitcoin juga kini sentuh level tertinggi baru setiap hari," kata Fawad Razaqzada, Analis Forex.com, seperti dikutip dari laman Marketwatch, Kamis (9/11/2017).

"Akan tetapi, harga emas sedang mencari posisi level tertentu. Kemudian kita akan mengetahui kapan waktunya pembeli mengambil langkah. Bila harga emas tidak ada kemajuan dari pergerakan konsolidasi kemungkinan harga emas dapat turun," tambah dia.

Ia menuturkan, meski ada potensi penurunan, harga emas dapat bergerak menguat dalam jangka pendek.

Sedangkan Wright menilai, harga emas sedang mencari dukungan sentimen kuat terbaru dari ketidakpastian. Hal itu terutama dari situasi di Arab Saudi dan belum ada informasi cukup mengenai perkembangan terbaru usai penangkapan 11 pangeran, menteri dan pengusaha oleh komite anti korupsi.

"Selain itu ketegangan Arab Saudi dan Iran juga dapat mengangkat harga emas lebih dari US$ 25 per ounce," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perdagangan Kemarin

Harga emas turun 0,5 persen pada penutupan perdagangan Selasa (Rabu pagi waktu Jakarta), karena adanya kenaikan nilai tukar dolar AS terhadap beberapa mata uang utama dunia. Padahal sebelumnya harga emas terus reli dipengaruhi penangkapan para pangeran di Arab Saudi.

Mengutip Reuters, Rabu 8 November 2017, harga emas di pasar spot turun 0,5 persen ke level US$ 1,275.30 per ounce. Sedangkan harga emas berjangka untuk pengiriman Desember turun US$ 5,80 atau 0,5 persen ke level US$ 1,275.80 per ounce.

Nilai tukar dolar AS naik 0,3 persen terhadap euro karena investor yakin bahwa kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) akan terus enyimpang dengan kebijakan moneter di zona Eropa. Hal ini membuat pelaku pasar melepas instrumen safe haven dan memburu dolar AS.

Harga emas kemungkinan bisa terdorong naik dipengaruhi oleh hasil kunjungan Presiden AS Donald Trump ke Asia. Setelah mengunjungi Jepang kemarin, Trump akan melanjutkan lawatannya ke Korea Selatan.

Dalam pidatonya di Asia, Trump terus menekankan bahwa Militer AS akan menjadi benteng untuk melawan segala ancaman yang menargetkan orang AS, Jepang, dan lainnya di seluruh dunia. Pidato tersebut merupakan kecaman terhadap Korea Utara.

"Pidato Trump ini tentu saja memunculkan kembali ketegangan antara AS dan Korea Utara sehingga bisa menjadi tenaga bagi harga emas," jelas analis MKS Afshin Nabavi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.