Sukses

Holding BUMN Perkebunan Incar Untung Rp 700 Miliar di 2017

Holding BUMN Perkebunan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 488 miliar hingga April 2017.

Liputan6.com, Jakarta Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara lll (Persero) menargetkan kinerja yang positif di 2017. Perusahaan berusaha bangkit dari kinerja pembukuan yang merah di 2016.

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PT Perkebunan Nusantara Ill (Persero) Dasuki Amsir ‎mengungkapkan pihaknya menargetkan memperoleh laba Rp 700 miliar di tahun ini.

"Kami optimis karena pada Agustus dan Oktober ada panen puncak sehingga bisa memberi kontribusi optimal ke pendapatan dan mencapai target RKAP yang telah ditetapkan pemegang saham," kata Dasuki kepada wartawan yang ditulis, Selasa (6/6/2017).

Dasuki menjelaskan, laba bersih perseroan hingga April 2017 sebesar Rp 488 miliar, dari kerugian yang ditanggung pada tahun sebelumnya senilai Rp 604 miliar.

Hanya saja angka itu belum memasukkan biaya pemakaian pupuk seluruhnya. Menurut Dasuki, jika biaya pemupukan direalisasikan 100 persen dari anggaran pemupukan sebesar Rp 1,5 triliun pada semester I 2017, maka diproyeksikan laba bersih semester I mencapai sekitar Rp 100 miliar. ‎

Untuk tahun ini, erseroan akan fokus pada peningkatan produktivitas dan menekan efisiensi supaya dapat tercapai harga produksi yang efisien dan konsisten.

"Diharapkan dengan begitu, apabila terjadi penurunan harga komoditi tidak akan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan," tambahnya.

Dasuki mengatakan, Holding Perkebunan perlu menerapkan efisiensi di berbagai lini dengan memperhatikan struktur biaya perusahaan.

Salah satu bentuk efisiensi antara lain, pengadaan pupuk oleh Holding Perkebunan yang diyakini bisa menekan harga lebih efisien dan kompetitif serta mengendalikan penggunaan pupuk secara cermat sesuai kebutuhan.

Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas dalam menjalankan operasional, manajemen memastikan pengelolaan dan prosesnya berjalan baik sesuai SOP mulai dari teknis penanaman, perawatan, pemupukan, panen hingga pengangkutan ke pabrik pengolahan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.