Sukses

Ini Akibatnya Jika Harga BBM Premium Tak Naik Tahun Depan

Saat ini Premium Rp 6.550 per liter dan Pertalite Rp 6.900 per liter.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menyatakan keputusan pemerintah tidak menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Premium pada per 1 Januari 2016 akan membuat sulit masyarakat beralih ke jenis BBM yang kualitasnya lebih baik.

Wakil Direktur Utama Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, keputusan pemerintah tidak menaikkan harga Premium membuat harga jual ke masyarakat lebih rendah dibanding harga keekonomiannya.

"Kalau Premium sebagai penugasan pemerintah ditetapkan harganya di bawah harga ekonomi," kata Bambang saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Jumat (30/12/2016).

Bambang melanjutkan, BBM yang memiliki kualitas lebih baik dari Premium dengan kadar RON lebih tinggi, seperti Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo harganya harus di atas harga keekonomian. Hal itu untuk menghindari kerugian karena mengikuti perkembangan harga pasar yang mengalami kenaikan akibat meningkatnya harga minyak dunia.

"Sedangkan Pertalite, Pertamax dan Pertamax Turbo sebagai BBM umum harus di atas harga ekonomi," ujar Bambang.

Menurut Bambang, melihat kondisi tersebut, jarak harga antara Premiun dengan Pertalite dan Pertamax CS akan semakin melebar. ‎Seharusnya beda harga antara Premium dan Pertelite hanya 10 persen agar masyarakat beralih menggunakan Premium. Saat ini Premium Rp 6.550 per liter dan Pertalite Rp 6900 .

"Harusnya harga Pertalite tidak boleh lebih dari 10 persen dari harga Premium. Seperti saat ini di mana harga Premium Rp 6.550, Pertalite Rp 6.900 itu sangat tepat," ucap Bambang.

Bambang melanjutkan, masyarakat akan memilih BBM dengan harga yang jauh lebih murah. Hal ini akan sulit mengajak masyarakat membeli BBM dengan kualitas lebih baik.

‎"Namun dengan kenaikan harga crude dunia, seharusnya harga Premium juga naik. Kenyataannya, pemerintah memutuskan harga Premium tidak naik, sementara harga Pertalite harus naik karena ini BBM umum, sehingga tidak boleh rugi. Akibatnya, beda harga akan semakin besar sehingga semakin sulit mengajak masyarakat pindah ke BBM yang lebih baik," ucap Bambang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini