Sukses

Negara Lain Anggap RI Terbelakang Gara-Gara Banyak Nol di Rupiah

Pengusaha menilai redenominasi ini merupakan hal yang positif. Sebab, selama ini rupiah menjadi salah satu mata uang dengan nol terbanyak.

Liputan6.com, Jakarta Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mendukung wacana penyederhanaan atau pengurangan nominal pada mata uang rupiah (redenominasi). Namun, butuh waktu yang panjang untuk menerapkan hal tersebut.

Ketua Kadin Indonesia Rosan P. Roeslani mengatakan, pengusaha menilai redenominasi ini merupakan hal yang positif. Sebab, selama ini rupiah menjadi salah satu mata uang dengan angka nol terbanyak pada mata uangnya.

‎"Kita lihatnya itu hal yang positif karena repot juga kalau nolnya kebanyakan‎," ujar dia di Jakarta, Rabu (21/12/2016).

Imbas dari banyaknya angka nol ini, lanjut Rosan, terkadang Indonesia masih dianggap sebagai bangsa yang terbelakang. Dengan alasan ini pengusaha mendukung rencana penerapan redenominasi ini.

"Negara lain kadang lihat negara kita masih agak terbelakang. Kalau itu dikurangi tanpa mengurangi value dari uangnya tidak masalah," kata dia.

Namun demikian, ujar Rosan, butuh waktu yang lama bagi Indonesia untuk melakukan redenominasi ini. Sebab, butuh persiapan dan sosialisasi yang tidak sebentar sebelum penyederhanaan ini benar-‎benar diterapkan.

"Itu kan tujuh tahun-delapan tahun lagi baru ada kearah situ. (Dampak ke ekonomi) Enggak pengaruh apa-apa," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.