Sukses

Ini Keuntungan Negara Islam di Tengah Pelemahan Ekonomi Global

Jokowi bercerita, banyak negara-negara di dunia yang ekonominya tertekan karena terpengaruh sentimen global.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka World Islamic Economic Forum (WIEF) yang diselenggarakan di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta. Dalam pidatonya, Jokowi meminta negara Islam untuk tetap solid untuk menghadapi tantangan ekonomi global.

Jokowi bercerita, banyak negara-negara di dunia yang ekonominya tertekan karena terpengaruh sentimen global. Belum pulihnya pertumbuhan ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan ekonomi di Eropa yang masih lemah berdampak ke negara lain di seluruh dunia. 

"Dalam situasi global seperti ini, kita komunitas Muslim dunia harus menguatkan fundamental. Kita harus solid," kata Jokowi di JCC, Selasa (2/8/2016).

Fundamental yang dimaksudkan Jokowi, mayoritas negara Islam di dunia memiliki keuntungan tersendiri, yaitu rata-rata jumlah penduduknya yang memiliki usia produktif. Sedangkan kalangan menengah juga rata-rata berusia 30 tahun.

Dengan modal itu, Jokowi mengatakan, setiap negara berbasis Islam bisa meningkatkan inovasi dan produktifitas masing-masing negara dengan keunggulan masing-masing dalam menghadapi persaingan bebas di dunia internasional.

"Ketika kita memiliki inovasi yang besar, maka di situ kita akan menjadi pemenang dalam persaingan. Tapi kalau kita tidak lakukan itu, saya pastikan kita akan ditinggal," papar dia.

Namun demikian, Jokowi juga mengakui, negara-negara Islam masih dihadapkan oleh beberapa pekerjaan rumah. Masalah yang masih terjadi dikatakan Jokowi seperti masih tingginya tingkat pengangguran. 

"Untuk itu kita harus mendidik masyarakat kita, kita harus imbangi dengan ciptakan lapangan kerja," tutupnya. (Yas/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini