Sukses

Penumpang Pesawat Tembus 6,9 Juta di Mei, Terbesar Dalam Sejarah

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penumpang angkutan udara melonjak 12,05 persen sebanyak 6,9 juta orang pada periode Mei 2016.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah penumpang angkutan udara melonjak 12,05 persen sebanyak 6,9 juta orang pada periode Mei 2016. Pencapaian tersebut diklaim sebagai yang tertinggi sepanjang sejarah Indonesia.

Kepala BPS Suryamin, mengatakan, penumpang yang menggunakan moda transportasi pesawat terbang mengalami peningkatan dari 6,1 juta orang pada April 2016 atau 12,05 persen menjadi 6,8 juta orang di Mei 2016. Sementara di Mei 2015, realisasinya hanya 5,04 juta penumpang.

"Jumlah penumpang angkutan udara Mei ini yang menembus 6,9 juta orang merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Daya beli masyarakat mulai membaik, karena tarif pesawat kan mahal," ujar dia di kantornya, Jakarta, Jumat (1/7/2016).

Sementara untuk penerbangan internasional, kata Suryamin, jumlah penumpang mengalami kenaikan menjadi 1,22 juta orang di bulan kelima ini. Meningkat 4,61 persen dari realisasi April tahun ini sebanyak 1,17 juta orang, sedangkan 1,15 juta penumpang pesawat di Mei 2015.

‎Dalam kesempatan yang sama, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Sasmito Hadi Wibowo menambahkan, kenaikan jumlah penumpang pesawat terbang karena musim libur panjang di Mei, sehingga mendorong masyarakat berbondong-bondong melakukan perjalanan wisata ke seluruh Indonesia.

"Mencapai 6,9 juta penumpang dalam satu bulan adalah jumlah penumpang domestik terbanyak yang pernah kita alami. Mudah-mudahan trennya naik terus," ujarnya.

Lebih jauh Sasmito menjelaskan, masyarakat memilih menggunakan pesawat terbang karena tarif angkutan udara tidak naik terlalu signifikan di periode Mei. Penyebabnya karena dampak dari penurunan harga minyak dunia, yang diiringi susutnya harga jual avtur.

"Sebagian besar masyarakat mempunyai daya beli tetap kuat karena harga atau tarif angkutan udara kan yang paling mahal diantara transportasi lain, jadi saya tidak setuju kalau kita dibilang mengalami penurunan daya beli, bahkan mungkin daya belinya naik karena harga-harga relatif terkendali," terang Sasmito.

Dia memperkirakan, ‎jumlah penumpang angkutan udara akan membludak pada Juni ini seiring arus mudik. Hanya saja, ada masyarakat yang tetap menggunakan kendaraan pribadi, seperti mobil, motor.

"Bandara Soekarno-Hatta juga belum kapasitas penuh, sehingga kalau sudah ‎beroperasi penuh tentu akan mendorong penerbangan domestik makin besar," pungkas Sasmito.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini