Sukses

BKPM Tengah Kawal 22 Proyek Pembangunan Pembangkit Listrik

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah mengawal jalannya 200 proyek investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tengah mengawal jalannya 200 proyek investasi. Dari jumlah tersebut, 22 proyek diantaranya merupakan proyek pembangunan pembangkit listrik.

Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis mengatakan, total investasi pembangkit listrik tersebut mencapai Rp 65 triliun. Sedangkan yang telah terealisasi sebesar Rp 41,5 triliun.

Saat ini, lanjut dia, sudah ada lima proyek yang telah rampung. Lima proyek tersebut diperkirakan memiliki kapasitas listrik sekitar 700 megawatt (MW). Sedangkan jika semua proyek pembangkit ini selesai dan siap beroperasi, diperkirakan akan menghasilkan listrik mencapai 3.400 MW.

"Maka akan ada tambahan 3.400 MW, itu hampir 10 persen dari proyek 35 ribu MW. Jadi banyak hal-hal yang positif, geliat investasi akan ada terus," ujarnya diJakarta, Rabu (2/3/2016).

Sementara itu, Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, sebagian pasokan listrik yang dihasilkan dari pembangkit ini akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Dan sebagian lagi akan dijual ke PLN dengan skema Power Purchase Agreement.

"Selain itu, beberapa perusahaan juga akan menjual listrik melalui PPA dengan PLN, sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus," tandasnya.

Sebelumnya, BKPM mengumumkan realisasi investasi tahun 2015 mencapai Rp 545,5 triliun. Capaian tersebut melewati target BKPM 2015 sebesar Rp 519,5 triliun. Dibanding dengan tahun sebelumnya, realisasi Rp 545,4 triliun meningkat 17,8 persen dibanding tahun sebelumnya.

Franky mengatakan, komposisi investasi terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp 179,5 triliun dan Penanaman Modal Asing (PMA) Rp 365 triliun. "Kinerja investasi tetap menunjukan geliat ditandai dengan pertumbuhan yang memberikan dampak berganda," kata dia.

Dari realisasi tersebut berhasil menyerap tenaga kerja sebanyak 1,435 juta orang atau naik 0,3 persen dibanding tahun sebelumnya 1,43‎0 juta. "Tahun ini kami mengharapkan penyerapan tenaga kerja menembus angka 2 juta," ujar dia.

Dia mengatakan, torehan tersebut tak terlepas dari paket kebijakan yang memberikan insentif untuk investasi, penyederhaan izin, dan kemudahan bagi investor. (Dny/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini