Sukses

Bangun Pasar Rakyat di RI, Kemendag Anggarkan Rp 1,7 Triliun

Pembangunan pasar ini menghabiskan separuh anggaran Kementerian Perdagangan.

Liputan6.com, Banyuwangi - Kementerian Perdagangan (Kemendag) Republik Indonesia akan menganggarkan Rp 1,7 Triliun pada APBN 2016 untuk pembangunan pasar rakyat di seluruh Indonesia. Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong menuturkan, pembangunan pasar ini menghabiskan separuh anggaran Kementerian Perdagangan.

"Kami menganggarkan separuh anggaran kami, sekitar Rp 1,7 trilliun untuk pembangunan pasar tradisonal secara nasional. Di samping stabilisasi pangan, pembangunan pasar tradisional ini menjadi prioritas kami," tutur Thomas Lembong kepada wartawan usai mengunjungi pasar induk Banyuwangi, Sabtu (10/10/2015).

Tom Lembong, panggilan akrabnya, menambahkan hal tersebut sejalan dengan program nawacita Presiden Jokowi, yang memiliki proram pembangunan 1.000 pasar per tahun.

"Kenapa pasar tradisional dibangun, Karena, pasar tradisional mencirikan kekhasan daerah, berbeda dengan pasar moderen yang serba seragam. Selain itu pasar rakyat bisa menjadi ruang bagi pengrajin daerah untuk memamerkan kreasi khas daerahnya," imbuh Mendag.

"Seperti di pasar Banyuwangi tadi, saya sempat ngobrol dengan turis yang lagi pelesir ke pasar tradisonal di sini. Ternyata pasar tradisional, bisa jadi fashion bagi wisatawan juga," lanjut Mendag.

Lembong dalam hal ini melakukan kunjungan kerja ke Banyuwangi. Selain mengunjungi pasar induk Banyuwangi, sebelumnya dia berkunjung ke lokasi pasar tradisional Srono yang tengah dibangun menggunakan anggaran dari Kementrian Perdagangan.

Dia juga meninjau pasar Sobo yang merupakan pasar pariwisata dan tradisional terpadu, pantai Boom yang merupakan lokasi pembangunan dermaga marina, dan penginapan murah (dormitory) di Banyuwangi.

Lebih lanjut, dikatakannya, pemerintah akan mencari solusi kreatif untuk menjalankan program pembangunan pasar rakyat. Salah satunya dengan membuat pasar percontohan di tiap daerah.

"Banyuwangi bisa jadi contoh. Dia bikin pasar pariwisata tradisional terpadu. Saya ke Banyuwangi juga dalam rangka belajar membuat ide-ide kreatif serta pengimplementasiannya," pungkas Mendag.

Sekedar diketahui, sudah selama empat tahun terakhir ini Banyuwangi telah memproteksi pasar rakyat agar tidak tergerus dengan pasar moderen.

Banyuwangi merevitalisasi sejumlah pasar tradisional agar lebih bersih dan tertata. Selain itu juga mengeluarkan kebijakan pembatasan pasar moderen atau ritel di Banyuwangi. (Dian Kurniawan/Zul)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.