Sukses

OPEC Ramal Permintaan Minyak Global Bakal Naik Sepanjang 2015

OPEC meningkatkan prediksi pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 1,18 juta barel per hari tahun ini.

Liputan6.com, New York - Pada laporan estimasi terakhirnya, organisasi negara-negara pengekspor minyak dunia atau Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) menyatakan, permintaan minyak di seluruh dunia akan tumbuh lebih dari berbagai prediksi sebelumnya.

Dalam laporan bulanan yang dirilis pekan ini, OPEC meningkatkan prediksi pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 1,18 juta barel per hari dibandingkan bulan lalu di level 1,17 juta barel per hari.

"Secara keseluruhan, permintaan minyak dunia per hari tahun ini akan mencapai 92,5 juta barel," seperti tertera dalam laporan OPEC yang dikutip dari CNBC, Rabu (13/5/2015).

Dalam beberapa bulan terakhir OPEC terus memprediksi adanya pertumbuhan permintaan minyak, bandingkan dengan 960 ribu barel per hari pada 2014. OPEC menjelaskan, sekitar 50 persen dari pertumbuhan tersebut berasal dari China dan Timur Tengah.

Sementara itu, pasokan minyak dari negara-negara non-OPEC diproyeksikan tumbuh sebesar 680 ribu barel per hari pada 2015. Jumlah tersebut menurun dari ekspetasi yang dirilis sebelumnya. Laporan tersebut menyebutkan, pasokan negara-negara non-OPEC sepanjang tahun ini akan mencapai 57,16 juta barel per hari.

OPEC juga melaporkan peningkatan produksi minyak sekitar 18 ribu per hari pada April 2015 menjadi sekitar 30,84 juta barel per hari. Meski ada peningkatan produksi pada OPEC, laporan itu menyebutkan data awal menunjukkan pasokan minyak di seluruh dunia menurun 390 ribu barel per hari menjadi 94,1 juta barel pada April 2015.

Awal pekan ini, OPEC secara lugas menyangkal tudingan yang mengatakan pihaknya meluncurkan skenario harga rendah dan merekomendasikan kuota produksi minyak.

Pada perdagangan terakhir, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate tercatat naik ke atas US$ 60 per barel. Sementara minyak mentah jenis Brent naik sekitar dua persen ke atas US$ 66 per barel. (Sis/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini