Sukses

Harga Minyak Dunia Anjlok Usai OPEC+ Kembali Pangkas Produksi

OPEC+ mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan mengurangi produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari yang direncanakan untuk kuartal pertama tahun ini akan berlanjut hingga kuartal berikutnya.

Liputan6.com, Jakarta - Harga minyak dunia turun pada perdagangan hari Senin setelah OPEC+ yang merupakan organisasi negara-negara eksportir minyak setuju untuk memperpanjang pemangkasan produksi secara sukarela hingga kuartal kedua 2024. Langkah yang dilakukan oleh OPEC+ memangkas produksi minyak ini dalam upaya mendukung stabilitas pasar minyak mentah jangka pendek.

Mengutip CNBC, Selasa (5/3/2024), harga minyak Brent yang menjadi patokan harga minyak dunia turun 75 sen atau 0,9% menjadi USD 82,80 per barel pada perdagangan Senin. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS kehilangan USD 1,23 atau 1,54% menjadi USD 78,74 per barel.

OPEC+ mengumumkan pada hari Minggu bahwa mereka akan mengurangi produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari yang direncanakan untuk kuartal pertama tahun ini akan berlanjut hingga kuartal berikutnya.

“Seiring dengan semakin jelasnya ekspektasi pasar terhadap rollover baru-baru ini, kami yakin perpanjangan tersebut mungkin sudah diperhitungkan,” kata analis energi Macquarie Walt Chancellor, dalam sebuah catatan pada hari Minggu.

Pemimpin OPEC+ dan pemimpin de facto Arab Saudi mengatakan akan memperpanjang pengurangan sukarela sebesar 1 juta barel per hari hingga akhir kuartal kedua, kata Saudi Press Agency (SPA) milik negara pada Minggu. Produksi minyak mentah Riyadh akan mencapai sekitar 9 juta barel per hari hingga akhir Juni.

“Dengan pemuatan OPEC yang tampak stabil dan pasokan agregat OPEC berpotensi menunjukkan sedikit dampak dari pengurangan sukarela yang dilaksanakan pada kuartal pertama, kami tidak melihat perluasan dari kelompok yang lebih luas sebagai hal yang berdampak besar,” tulis Chancellor.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Keputusan Rusia

Rusia, salah satu negara kelas berat di OPEC+, akan memangkas produksi dan pasokan ekspornya sebanyak 471.000 barel per hari hingga akhir Juni. Moskow secara sukarela mengurangi pasokannya sebesar 500.000 barel per hari pada kuartal pertama.

Produsen utama lainnya, Irak dan UEA, juga akan memperpanjang pengurangan produksi sukarela masing-masing sebesar 220.000 barel per hari dan 163.000 barel per hari, hingga akhir kuartal kedua.

“Langkah baru OPEC+ ini jelas menunjukkan persatuan yang kuat di dalam kelompok tersebut, sesuatu yang dipertanyakan setelah pertemuan tingkat menteri di bulan November, yang menunjukkan Angola meninggalkan OPEC,” kataWakil Presiden Senior Jorge Leon Rystad Energy.

Perpanjangan pemangkasan produksi ini menandakan tekad yang kuat untuk mempertahankan harga dasar di atas USD 80 per barel pada kuartal kedua.

 

3 dari 3 halaman

Prospek Kurang Optimistis

Ia juga menambahkan, jika OPEC+ dengan cepat membatalkan pemotongan tersebut, harga minyak akan turun menjadi USD 77 per barel pada bulan Mei.

“Langkah OPEC+ seperti itu mungkin juga dilihat sebagai tanda bahwa prospek permintaan pada kuartal kedua kurang optimis dibandingkan perkiraan kelompok tersebut pada November.

Harga minyak berada di kisaran USD 75 hingga USD 85 per barel sejak awal tahun ini, meskipun terjadi pengurangan pasokan OPEC+, serangan maritim Houthi yang terus-menerus di arteri Laut Merah, dan risiko geopolitik yang berkelanjutan dari perang Israel melawan Hamas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini