Sukses

Pelemahan Data Ekonomi China Bikin Harga Emas Naik

Pabrik China mengalami penurunan tercepat mereka dalam kegiatan dalam satu tahun pada bulan April.

Liputan6.com, New York - Harga emas bertambah 1 persen didukung melemahnya data pabrik China dan pelemahan dolar sebelumnya, mengangkat harga logam mulia ini di atas posisi terendah dalam enam minggu.

Harga spot emas naik 1 persen menjadi US$ 1.189,65 per ounce, meski turun dari posisi tertingginya US$ 1.193 per barel. Sedangkan harga emas berjangka AS untuk pengiriman Juni ditutup naik US$ 12,30 per ounce menjadi US$ 1.186,80 per ounce.

"Kami punya kabar baik untuk emas dari China. Penurunan PMI mengangkat emas dan dolar," kata Eli Tesfaye, Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures di Chicago.

Pabrik China mengalami penurunan tercepat mereka dalam kegiatan dalam satu tahun pada bulan April. HSBC / Market Indeks Pembelian Manajer (PMI) menunjukkan, adanya langkah-langkah stimulus baru untuk menghentikan perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia itu.

Pada Jumat, harga spot emas jatuh ke posisi US$ 1.170,20 per ounce, masuk terendah sejak 20 Maret setelah Federal Reserve tidak menutup kemungkinan suku bunga naik tahun ini.

Kenaikan tingkat bunga dan menjadi yang pertama dalam hampir satu dekade - akan menghilangkan kesempatan harga emas, sementara meningkatkan dolar.

Investor masih akan memantau laporan non-farm payrolls di April pada pekan ini, untuk melihat dampaknya terhadap dolar dan prediksi suku bunga.

"Jika kita memiliki pelemahan data lain pada minggu ini ... saya harapkan harga emas akan terangkat lebih tinggi," kata analis ABN Amro Georgette Boele. (Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.