Sukses

17.520 Sekolah di RI Belum Tersambung Listrik

Jumlah sekolah di bawah pengelolan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencapai 208 ribu unit.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan mengungkapkan terdapat 17.520 sekolah di Indonesia yang belum ada sambungan listrik. Untuk mengatasi hal tersebut, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan melakukan percepatan penyambungan listrik di sekolah.

Anies menjelaskan, jumlah sekolah di bawah pengelolan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mencapai 208 ribu unit. Dari jumlah tersebut, 8,4 persen dari sekolah tersebut belum mendapat sambungan listrik.

"Dalam catatan kami, elektrifikasi nasional mencapai 84 persen. Khusus untuk sekolah yang belum teraliri listirk mencapai 8,4 persen," kata Anies, di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Jumat (20/3/2015).

Anies merinci, sekolah yang belum mendapat listrik tersebut adalah Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sekitar 14.992. Sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 2.528 unit. "Memang ada beberapa daerah harus dicek lebih jauh, ada daerah yang sudah teraliri," tutur Anies.

Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menambahkan, untuk mengatasi hal tersebut, kementerian akan melakukan tindakan mempercepat penyabungan listrik disekolah.

"Masih banyak yang belum peroleh sambungan listrik, kami lakukan tindakan di lapangan supaya terjadi percepatan sambungan listrik di sekolah. Pendidikan pintu kemajuan kalau sekolah belum dapat listrik kurang pas," pungkasnya.



Secara keseluruhan, data kementerian ESDM menunjukkan bahwa masih ada 10 juta rumah tangga yang belum menikmati listrik.  Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan Kementerian ESDM, Jarman mengatakan, 84,12 persen rumah tangga di Indonesia sudah menikmati listrik hingga akhir 2014. Sedangkan sisanya 15,9 persen belum menikmati.

Menurut Jarman, angka tersebut mengalami penurunan jika dibanding pada 2013 yang tercatat mencapai 19 juta rumah tangga. "10 juta kepala keluarga yang belum dapat listrik. Sebelumnya, 19 juta lebih yang belum dapat listrik sekarang 10 juta," tutur Jarman.

Jarman menambahkan, rasio elektrifikasi 2014 sebesar 84,12 persen, total kapasitas terpasang pembangkit mencapai 53,352 Mega Watt (MW) terdiri dari PLN 37.243 MW, pengembang listrik swasta (Independent Power Producer/IPP) 10.798 MW. PPU 2634 MW dan Izin Operasi non BBM 2677 MW.

"PPU perusahaan swasta terintegrasi dia punya pembangkit punya jaringan dan konsumsi sendiri. Izin operasi untuk pemakaian sendiri perusahaan pembangkit sendiri tidak pakai BBM contoh Inalum, Sinarmas Group," pungkasnya. (Pew/Gdn)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.