Sukses

Harga Minyak Bisa Makin Murah, Apa Pemicunya?

Di tengah kondisi penurunan tersebut, produksi minyak justru meningkat pesat dan berpotensi membuat harga minyak semakin murah.

Liputan6.com, New York - Hingga awal Januari 2015, harga minyak masih terus turun hingga mencapai 48 persen dan mencetak penurunan terparah sejak krisis keuangan 2008 silam. Di tengah kondisi penurunan tersebut, produksi minyak justru meningkat pesat dan berpotensi membuat harga minyak semakin murah.

Mengutip laman CNBC, Kamis (8/1/2015), pada pertemuan terakhirnya saat Thanksgiving Day, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) menggunakan strategi mempertahankan volume produksi minyak dan membiarkan pasar menentukan harganya. Hal ini tentu saja membuat harga minyak berpotensi turun lebih parah dan lebih cepat daripada prediksi sebagian besar analis.

Sejauh ini, para analis melihat kemungkinan harga minyak dunia menjadi semakin murah pada kuartal II sebelum akhirnya berbalik menguat di kuartal akhir 2015.

"Proyeksi saya terhadap harga minyak masih sangat negatif. Saya tak tahu, tampaknya harga minyak masih bisa terus menurun. Bahkan saya rasa harga minyak bisa menyentuh level US$ 33 per barel dan lihat apa yang terjadi saat itu," ungkap analis Again Capital John Kilduff.

Sejauh ini data terbaru dari Energy Information Administration (EIA) menunjukkan peningkatan pasokan minyak di AS. Faktor ini juga yang membuat harga minyak berpotensi melemah.

EIA melaporkan pasokan bensin AS meningkat sebesar 8,1 juta barel pekan lalu, jauh melampaui ekspektasi yang hanya berjumlah 3,4 juta barel. Sementara pasokan solar meningkat sebesar 11,2 juta barel, lima kali lipat lebih tinggi dari ekspektasi.

Produksi minyak AS memang meningkat hingga 9,132 juta barel per hari, dan merupakan volume terbesar dalam lebih dari tiga dekade terakhir.

Dalam beberapa bulan ke depan, produksi minyak AS diprediksi akan terus tumbuh mengingat para pengusaha tidak mengubah target produksi. Para analis mengatakan, akan terjadi pengurangan anggaran lantaran harga minyak yang semakin murah. (Sis/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini