Sukses

Menteri Susi Ingin Wanita Kontrol Ekonomi Keluarganya

Kondisi ekonomi nelayan di pantai selatan relatif lebih baik dibandingkan pantai utara karena adanya peran wanita.

Liputan6.com, Jakarta - Usai resmi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti banyak mendapatkan kunjungan di kantornya. Kali ini, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia Stig Traavik.

"Kita hari ini dapat tamu Ambasador dari Norwegia, yang selama ini sebenarnya saya sudah kenal beliau secara pribadi. Waktu itu dia sering undang saya dalam seminar yang diprakarsai Kedubes Norwegia. Yang terakhir temanya tentang wanita," ujar dia di Kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Selasa (4/11/2014).

Susi mengatakan, jauh sebelum menjadi menteri, sebenarnya dia telah lama berteman dengan Traavik. Dia bahkan pernah menjadi pembicara untuk acara yang diadakan Traavik.

Kepada Traavik, Susi juga bercerita tentang perbedaan ekonomi antara masyarakat nelayan di pesisir selatan dan pesisir utara Pulau Jawa.

Kondisi ekonomi nelayan di pantai selatan relatif lebih baik dibandingkan pantai utara. Alasannya karena di pantai selatan wanita punya peran lebih besar dalam mengatur ekonomi keluarga.

Dia meminta Norwegia membantu terkait hal ini dengan memberikan asistensi di masyarakat pesisir di utara. Sebab di antara kedua daerah ini memiliki budaya yang berbeda.

"Kalau pantai selatan, wanita lebih kuat di depan, jadi perempuan yang mengontrol ekonomi keluarga. Sehingga selatan sedikit lebih makmur kehidupannya. Kalau Utara bapak-bapaknya yang kontrol kehidupannya. Nah bagaimana merubah ini supaya ekonomi rumah tangga dipegang oleh wanita. Tadi kita ada diskusi seperti itu," tandas dia.

Dalam kesempatan ini keduanya juga membicarakan soal proyek budidaya ikan di laut lepas, serta rencana pertukaran pelajar antar kedua negara.

"Kita juga ada rencana untuk exchange student dari Norwegia ke Indonesia dan sebaliknya dari Indonesia ke Norwegia," lanjut Susi.  (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini