Sukses

Pertamina Sulit Berubah Bila Dikuasai Kelompok Tertentu

Rini Soemarno diharapkan memilih orang yang tepat untuk menduduki jabatan Dirut Pertamina.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno tengah mencari sosok yang akan mengisi jabatan Direktur Utama PT Pertamina (persero).

Terkait ini, Ekonom Dahnil Anzar Simanjuntak berharap Rini menempatkan orang yang tepat. Tidak penting dari internal atau dari eksternal.

"Yang utama memiliki komitmen untuk mendorong Pertamina menjadi BUMN berkelas internasional dan mengelola lebih transparan dan akuntabel, bersih dari praktek pemerasan dari penguasa," papar Dahnil di Jakarta, Minggu (2/11/2014).

Perihal kabar yang menyebut Rini akan memilih sang kakak Ari Soemarno sebagai pimpinan Pertamina, dia menilai Rini Soemarno tak mungkin nekat melakukannya.

Kekhawatiran yang muncul justru disebut-sebut Rini akan mencalonkan nama seperti Ahmad Faisal, Raden Priyono,  Fredrich Siahaan dan Hari Karyulianto yang merupakan orang dekat kakaknya untuk mengisi posisi Direktur Utama Pertamina yang ditinggalkan Karen Agustiawan sejak 1 Oktober lalu.

Sementara sang kakak, akan menjadi Komisaris Utama Pertamina. "Tetapi bila itu dilakukan terang Pertamina berpotensi terus menjadi bancakan kelompok tertentu," cetus dia.

Menurut Dahnil, Pertamina tak akan bisa berubah jika masih dikuasai kelompok tertentu. Sebab itu, diperlukan sosok baru untuk mengelola BUMN tersebut. 

Dikatakan, Dirut pertamina yang dipilih harus memiliki rekam jejak bersih, dan bebas dari vested interest dari kelompok mana pun, karena pertamina selama ini masih menjadi bancakan bagi penguasa. 

Meski muncul kekhawatiran, dia mengatakan, KPK masih belum perlu diajak kembali untuk menyeleksi Dirut Pertamina, seperti yang dilakukan Presiden Jokowi saat menyeleksi jajaran Menteri di kabinetnya.

"KPK ikut serta dalam proses seleksi Dirut tersebut, KPK bisa tersandera karena bisa jadi mereka bersih di catatan KPK tapi bisa jadi di aparatur hukum yang lain tidak, atau masalah lainnya. Maka ada baiknya KPK tidak terlibat dalam proses tersebut," tutup dia.

Sebelumnya KPK menyatakan siap jika dilibatkan dalam proses rekrutmen pejabat tinggi PT Pertamina. "Tentu saja KPK menyambut baik jika memang dilibatkan dalam seleksi calon pejabat struktural," ujar Deputi Pencegahan KPK Johan Budi.

Tidak hanya itu, Johan pun menegaskan bahwa pihaknya juga berencana mengkaji sejumlah persoalan dalam sektor migas. Salah satunya ialah menyoroti Pertamina. "KPK akan lakukan kajian pengelolaan migas," kata Johan yang juga Juru Bicara KPK itu.(Amd/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.