Obama Telepon Presiden Prancis Jelaskan Isu Penyadapan Telepon

Dalam bocoran Edward Snowden, AS disebutkan telah menyadap 70 pembicaran telepon warga Prancis.

oleh Riz diperbarui 22 Okt 2013, 10:16 WIB

Amerika Serikat melancarkan protes atas kabar sejumlah media yang menyebut badan National Security Agency (NSA) mereka memata-matai e-mail mantan Presiden Meksiko Felipe Calderon dan menyadap 70 juta telepon warga Prancis.

Presiden AS Barack Obama turun tangan dengan menelepon Presiden Prancis Francois Hollande untuk menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Obama menindaklanjuti sikap AS yang menegaskan bahwa tudingan mata-mata merupakan kabar yang telah terdistorsi.

Kepada Hollande, Obama mengatakan, AS akan meninjau semua informasi mata-mata yang tersebar demi mewujudkan keseimbangan antara keamanan dan kebijakan.

"Presiden Obama menjelaskan bahwa Amerika Serikat mulai meninjau ulang cara-cara kami dalam mengumpulkan informasi intelijen. Sehingga persoalan keamanan warga dan negara sahabat dengan persoalan privasi yang menjadi hak setiap orang bisa diseimbangkan," demikian pernyataan Gedung Putih, yang dimuat Huffington Post, Selasa (22/10/2013).

"Kedua presiden sepakat untuk melanjutkan hubungan diplomatik," tulis Gedung Putih.

Sebelumnya, seperti dimuat media Prancis, Le Monde yang mengutip dokumen Edward Snowden, NSA diduga telah memonitor dan merekam lebih dari 70 juta panggilan telepon di Prancis selama periode 30 hari.

Perdana Menteri Prancis Jean-Marc Ayraut mengatakan pihaknya sangat terkejut atas adanya tindakan mata-mata AS itu. Ayraut pun meminta penjelasan terkait hal tersebut. Duta Besar AS untuk Prancis Charles Rivkin pun dipanggil Kemenlu Prancis untuk menjelaskan kabar yang muncul di Le Monde itu.

Sementara Hollande sebelumnya telah menyatakan marah dan tidak terima atas atas tindakan spionase bila benar atau terbukti dilakukan oleh AS. (Riz/Yus)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya