Manchester United Krisis, Erik ten Hag: Ibarat Berenang dengan Tangan Terikat

Krisis di Old Trafford semakin panjang setelah kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal, yang menyebabkan rekor kekalahan kandang terburuk dalam sejarah Manchester United dan mengancam peluang klub lolos kompetisi Eropa musim depan.

oleh Rossa Izza Amalia diperbarui 13 Mei 2024, 21:00 WIB
Pelatih Manchester United, Erik ten Hag meninggalkan lapangan setelah berakhirnya laga pekan ke-25 Premier League 2023/2024 menghadapi Luton Town di Kenilworth Road, Luton, Minggu (18/2/2024). (AP Photo/Ian Walton)

Liputan6.com, Jakarta - Krisis di Old Trafford semakin panjang setelah kekalahan tipis 0-1 dari Arsenal, yang menyebabkan rekor kekalahan kandang terburuk dalam sejarah Manchester United dan mengancam peluang klub lolos kompetisi Eropa musim depan.

 

Gol tunggal Leandro Trossard di babak pertama mengantarkan Arsenal ke puncak klasemen Liga Premier, sementara MU kini hanya berhasil meraih satu kemenangan dari sembilan pertandingan terakhir di semua kompetisi.

Kondisi ini semakin memburuk dengan cedera yang terus menyerang skuad, termasuk absennya pemain kunci seperti Bruno Fernandes, Marcus Rashford, Harry Maguire, dan Mason Mount.

Dalam situasi darurat, manajer MU Erik Ten Hag terpaksa memainkan gelandang Casemiro di posisi bek tengah, menambah rumitnya taktik dan komposisi tim. Meskipun demikian, ia tetap menekankan semangat kompetitif timnya.

"Mengelola tim dengan begitu banyak cedera tentu saja menantang. Kami harus mempertahankan fokus dan semangat, tetapi ini seperti berenang dengan tangan terikat. Tetapi kami terus berusaha keras untuk menjaga agar tetap kompetitif," ujar Ten Hag.

2 dari 3 halaman

Ten Hag Tekankan Pentingnya Prestasi di Level Internasional

Kunci dibalik penampilan impresif Ajax Amsterdam adalah pelatih mereka, Erik ten Hag. Pria asal Belanda tersebut mampu memoles talenta-talenta pemainnya agar mampu tampil impresif. Berikut 5 pemain Ajax yang bersinar di bawah asuahn Erik ten Hag pada musim ini. (AFP/ANP/Remko De Waal)

Manchester United tengah dalam persaingan sengit untuk meraih tiket ke kompetisi Eropa musim depan. Dengan final Piala FA kontra rival sekota Manchester City berlangsung akhir bulan ini, MU coba mengamankan tempat di turnamen regional melalui Liga Inggris. Namun, kans mencapainya semakin sulit karena buruknya performa.

Dalam menghadapi pertandingan besar yang akan datang, Ten Hag, tidak hanya memikirkan soal taktik dan teknik permainan. Dia juga menyadari betapa pentingnya partisipasi di panggung Eropa bagi masa depan klubnya, terutama bagi penggemar setia.

"Kami menyadari betapa pentingnya berkompetisi di level Eropa untuk klub ini. Kami berjuang keras untuk meraihnya, meskipun tantangan yang kami hadapi sangat besar. Kami berharap dapat memberikan kebanggaan bagi para penggemar setia kami," ungkap Ten Hag.

3 dari 3 halaman

Dukungan Penggemar Menjadi Pilar Kekuatan MU di Masa Sulit

Reaksi kecewa kapten Manchester United, Bruno Fernandes saat menghadapi Bournemouth pada laga pekan ke-16 Liga Inggris 2023/2024 di Old Trafford Stadium, Sabtu (9/12/2023). (AFP/Oli Scarff)

Meski tengah dalam kesulitan, suporter MU tetap memberikan dukungan tanpa henti, yang diakui oleh Ten Hag sebagai kekuatan yang mendorong timnya.

"Suporter kami telah luar biasa dalam mendukung kami, terutama dalam situasi sulit seperti ini. Dukungan mereka memberikan kami semangat tambahan untuk terus berjuang," ujar Ten Hag.

Sementara MU berjuang untuk keluar dari krisis, satu hal yang pasti, semangat dan tekad mereka tetap tidak tergoyahkan. Dengan keyakinan dan dukungan yang kuat, mereka berharap bisa mengakhiri musim dengan sukses, meraih tiket untuk berkompetisi di pentas Eropa, dan memberikan kebanggaan bagi para penggemar.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya